SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID — Untuk kesekian kalinya, puluhan KK warga Kompleks Perumahan Karya Darma Residence II di Jorong Pematang Saribulan, Nagari Muaro, Kecamatan Sijunjung mengharapkan kepedulian Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sijunjung untuk merekonstruksi fasilitas bandar pembuangan di daerah tersebut. Sebab, Perumahan Karya Darma Residence II menjadi kawasan rawan banjir terparah sejak tiga tahun terakhir.
Setiap turun hujan, bandar pembuangan tersebut tidak mampu bekerja dengan baik hingga air meluap ke permukaan. Kemudian memicu banjir dan mengakibatkan puluhan rumah warga terendam. Dalam situasi ini para warga hanya bisa pasrah menghadapi kenyataan sampai air kembali berangsur surut.
Muslim (42), salah seorang warga setempat menuturkan, saat ini warga merasa hidup tidak tenang, bahkan selalu dihantui kecemasan. Pada saat turun hujan warga menjadi kelimpungan mengemasi barang-barang, perkakas, dan perabotan ke tempat yang lebih tinggi. Bila terlambat, isi rumah seketika akan terendam bila hujan lebat turun.
“Terlebih, hujan turun pada malam hari dengan intensitas cukup tinggi, maka selama semalam suntuk para warga akan begadang mengamati keadaan. Mewaspadai jika sewaktu-waktu debit air naik menggenangi teras hingga lantai rumah,” ujarnya.
Muslim menambahkan, tak cukup di situ, bandar tengah yang menjadi bandar pembuangan (utama) dari tiap gang juga berukuran kecil, sisi kiri kanannya kerap ambrol, hingga sering terjadi penyumbatan. Dalam kondisi demikian sempat turun hujan lebat, dipastikan akan terjadi banjir.
“Parahnya lagi, bandar tengah tersebut tidak hanya berfungsi untuk pembuangan dari seluruh gang komplek Perumahan Karya Darma II. Melainkan juga sebagai membuangan dari dari Kompleka Perumahan Karya Darma I dan Perumahan Ipuh Permai yang secara kontur berada pada sisi ketinggian,” ujarnya.
Warga perumahan lainnya, Aswir menambahkan, untuk mengantisipasi ancaman banjir dapat dilakukan dengan cara merekonstuksi bandar pembuangan yang membelah Kawasan Karya Darma II, yakni bandar utama tersebut harus diperlebar, diperdalam, dan di sisi kiri-kanan dilakukan upaya dengan cara dibeton (dam).
Sebab, menurutnya, tanpa rekonstruksi total fasilitas bandar tersebut tidak akan dapat berfungsi optimal. Termasuk proses pembersihan dan perbaikan dengan cara gotong royong, sejauh ini sudah sering dilakukan warga.
“Kami sangat berharap agar Pemkab Sijunjung segera turun dan membangun bandar pembuangan Perumahan Karya Darma II secara permanen,” tuturnya.
Ketua Kompleks Karya Darma II, Hafiz membenarkan penyebab banjir selama ini dipicu oleh bandar pembuangan tersebut. Sebagai solusinya, harus dilakukan pembenahan secara total oleh Pemkab Sijunjung.
“Kalau proses gotong royong, kami sudah sering melakukannya. Namun ternyata masih belum mampu menjawab persoalan. Nyatanya musibah banjir kembali merendam hampir 50 rumah, kerugian materil ditaksir mencapai ratusan juta rupiah pada Sabtu (20/5) lalu,” katanya.
Menanggapi persoalan ini, Kadis Perkim LH Kabupaten Sijunjung, Arif Meigayanyo menuturkan, persoalan tersebut sudah menjadi catatan oleh Pemkab Sijunjung. Untuk proses perbaikan direncanakan dapat dilakukan melalui anggaran APBD-P 2023. “Bila tidak ada kendala, proses perbaikannya akan dianggarkan pada APBD-P 2023 ini. Masyarakat diminta tetap bersabar dulu,” ujarnya.
Terkait teknis pengerjaan, Tim Dinas Perkim LH sudah melakukan survei ke lapangan. Tinggal lagi menunggu proses pengerjaan. (ogi)