SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID — Hampir sepekan terakhir, keberadaan gas elpiji ukuran 3 kilogram atau gas melon di beberapa wilayah di Kabupaten Sijunjung mulai mengalami kelangkaan. Hal ini mulai dikeluhkan oleh masyarakat terutama ibu rumah tangga.
Vera (43), salah seorang ibu rumah tangga di Nagari Padang Sibusuk, Kecamatan Kupitan mengatakan bahwa sudah hampir sepekan ini dirinya kesulitan untuk mencari gas elpiji ukuran 3 kilogram, karena hampir di semua toko stok gas melon mengalami kekosongan.
“Tadi pagi (kemarin, red) saya kebingungan dan terpaksa harus mencari gas melon ini sampai ke luar kampung. Karena di wilayah rumah saya ini setiap toko yang biasanya menjual gas melon katanya kosong,” ujarnya dengan nada ketus, Senin (17/7).
Vera sebagai konsumen tidak mengetahui persis apa penyebab kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tersebut. Namun dia berharap agar kondisi saat ini tidak berlarut-larut, karena gas elpiji 3 kilogram tersebut saat ini menjadi kebutuhan utama masyarakat ,terutama para ibu rumah tangga. “Kalau ini terus terjadi, saya masak mau pakai apa. Bahkan pakai kompor bias apun sudah tidak punya. Jadi ya harus pakai gas tabung hijau itu,” katanya.
Di wilayah lainnya, Nina (44), seorang ibu rumah tangga di Muaro, Kecamatan Sijunjung juga mengatakan dirinya juga sulit mendapatkan gas 3 kilogram tersebut dan terpaksa mencari gas elpiji dengan berkeliling terlebih dahulu untuk mendapatkanya. Lantaran di sejumlah toko di dekat rumahnya yang biasa menjual gas melon tersebut sudah tidak menjualnya alias kosong. “Ini tadi saya dapat di toko luar pemukiman saya. Itu pun harus beli satu tabung saja, karena kata penjualnya dibagi dengan warga lainya,” tuturnya.
Nina berharap, kelangkaan gas elpiji 3 kilogram ini bisa segera teratasi karena membuat resah masyarakat. Padahal selama ini sudah tergantung dengan gas elpiji dalam urusan dapur. “Tolong gas elpiji dinormalkan kembali, agar kami mau masak tidak kebingungan seperti ini,” katanya.