SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID– Nagari Sungai Kunyit, Kecamatan Sangir Balai Janggo, dinobatkan sebagai Nagari terbaik kedua dalam penerapan nilai Adat Basandi Syarak, Syarak Basandi Kitabullah (ABS-SBK) di tingkat Provinsi Sumatera Barat.
Prestasi membanggakan ini diraih berkat kerja sama yang solid antara Tungku Tigo Sajarangan dan penerapan falsafah adat Minangkabau yang terus dijaga di Nagari Sungai Kunyit.
Penghargaan bergengsi ini diserahkan langsung oleh Gubernur Sumatera Barat kepada Kepala Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Kepemudaan, dan Olahraga Kabupaten Solok Selatan serta Wali Nagari Sungai Kunyit melalui Bupati Solok Selatan H. Khairunas dan Wakil Bupati Yulian Efi pada apel gabungan, Senin (30/12/2024).
Senyum bangga terlihat jelas di wajah Wali Nagari Sungai Kunyit saat menerima piagam penghargaan tersebut dari Bupati Solok Selatan H. Khairunas dan jajarannya.
“Saya sangat bangga dengan prestasi ini. Ini membuktikan bahwa budaya dan agama dapat berjalan seiring dengan pembangunan,” ujar Bupati Khairunas.
Penilaian Nagari Adat ini dilakukan pada 9 Desember 2024 oleh tim yang berasal dari Pemerintah Provinsi Sumatera Barat, bersama dengan berbagai unsur, seperti Bundo Kanduang, MUI, dan pegiat budaya Minangkabau lainnya.
ABS-SBK, yang menjadi pedoman hidup masyarakat Minangkabau, mengajarkan untuk hidup rukun, damai, dan saling menghormati, serta menjunjung tinggi ajaran agama yang mengingatkan untuk selalu beriman kepada Allah SWT.
Penghargaan ini diharapkan tidak hanya memberi dampak positif bagi Nagari Sungai Kunyit, tetapi juga bisa meningkatkan kesadaran di seluruh nagari di Solok Selatan untuk melestarikan adat istiadat dan mempererat silaturahmi antarwarga.
Lebih lanjut, penghargaan ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat gotong royong dalam membangun nagari dan menciptakan nagari yang bersih, indah, dan sejahtera.
Wali Nagari Sungai Kunyit menyampaikan rasa syukur atas penghargaan ini dan berharap prestasi tersebut dapat menjadi motivasi untuk terus melestarikan nilai-nilai adat dan agama di nagari.
“Kami berkomitmen untuk terus menjaga tradisi dan nilai-nilai ABS-SBK yang menjadi dasar kehidupan masyarakat kami,” ujarnya.
Prestasi ini diharapkan menjadi inspirasi bagi nagari-nagari lain di Solok Selatan untuk terus berinovasi dan menjaga kearifan lokal sebagai identitas daerah. (*)