SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Seorang siswi kelas 1 SMP asal Kayu Aro mengalami insiden saat berkunjung ke wahana pemandian Lubuak Layang-layang, Kecamatan Sangir, Minggu (8/6) sekitar pukul 10.00 WIB.
Korban tergelincir saat hendak terjun dari tebing sungai setinggi 4 meter dan mengalami luka lecet di bagian tangan akibat tergesek bibir tebing sungai.
Koordinator Unit Siaga SAR Solok Selatan, Vivien Hans Prima, S.Pd, membenarkan peristiwa tersebut. “Kejadiannya sekitar jam 10 pagi kemarin. Korban berasal dari Kayu Aro, masih duduk di kelas 1 SMP,” jelasnya saat dikonfirmasi senin (9/6/2025).
Pihaknya memperoleh informasi langsung dari pengelola pemandian lubuak layang-layang, Ferdina Markos (39) yang kerap disapa Feri.
Ia menerangkan insiden bermula saat korban berdiri di bibir sungai dan bersiap untuk terjun. Namun, saat itu seorang temannya menarik baju korban dengan maksud bercanda.
Akibatnya, posisi korban menjadi tidak seimbang dan ia terjatuh secara tidak sempurna. Tangan korban membentur bibir tebing sungai hingga mengalami luka lecet.
Dihubungi langsung via telpon senin (9/6) Ferdina Markos menyatakan bahwa kejadian tersebut berlangsung saat area pemandian tengah dipadati pengunjung.
“Karena kondisi saat itu sedang ramai, menyebabkan ada kelalaian dalam pengawasan. Anak ini mau terjun dari bibir tebing sungai, tapi bajunya ditarik oleh temannya, jadi posisi jatuhnya tidak sempurna dan menimbulkan lecet di bagian tangan,” jelas Ferdina.
Video Insiden ini sempat beredar di media sosial dan menimbulkan beragam spekulasi Dari netizen.
Dari video yang beredar, terlihat seorang remaja perempuan tengah dievakuasi oleh sejumlah wisatawan.
Korban tampak terkulai lemas setelah terjun dari tebing sungai setinggi kurang lebih 4 meter. Diduga korban sempat mengalami shock hingga tak sadarkan diri.
Pihak pengelola yang sigap segera berkoordinasi dengan petugas setempat untuk membawa korban ke Puskesmas Sungai Lambai. Korban mulai sadar kembali dalam perjalanan menuju puskesmas. Saat ini, ia telah berada di rumah dan dalam perawatan keluarga.
Ferdina menambahkan, insiden ini merupakan yang pertama kalinya terjadi sejak wahana pemandian dibuka secara umum tiga tahun lalu.
Ia juga menegaskan bahwa pihak pengelola selalu memberikan imbauan kepada para pengunjung untuk berhati-hati, mengingat lokasi pemandian terbentuk secara alami dan dikelilingi tebing sungai yang cukup curam.
“Kami terus mengingatkan pengunjung agar lebih waspada dan tidak bercanda berlebihan di area yang berisiko, demi keselamatan bersama,” tutup Ferdina. (*)