“Kami sengaja hadir di pasar, karena di sinilah denyut ekonomi rakyat berdetak. Banyak dari mereka yang sibuk mencari nafkah hingga melupakan kesehatan. Melalui kegiatan ini, kami ingin menunjukkan bahwa Polri bukan hanya hadir untuk keamanan, tapi juga untuk kemanusiaan,” ujarnya.
Lebih dari sekadar pelayanan medis, kegiatan ini menjadi jembatan keakraban antara polisi dan warga. Banyak warga yang mengaku terkejut sekaligus bersyukur atas inisiatif humanis ini.
Seperti Anita (39), seorang pedagang sayur yang sehari-hari mengandalkan penghasilan dari berjualan di pasar. Ia mengungkapkan rasa harunya atas pelayanan kesehatan yang diterimanya.
“Jarang sekali ada pemeriksaan gratis begini. Saya bisa periksa darah dan dikasih obat juga. Terima kasih buat bapak-bapak polisi. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut,” katanya dengan mata berkaca-kaca.
Aksi sosial ini menjadi bukti bahwa kehadiran Polri di tengah masyarakat tak melulu soal penindakan dan keamanan, tapi juga soal sentuhan kemanusiaan yang menyentuh hati.
Melalui kegiatan seperti ini, Polres Solok Selatan menegaskan bahwa peringatan Hari Bhayangkara bukan hanya seremoni, melainkan momentum untuk semakin dekat dengan masyarakat. Menyatu dalam denyut kehidupan mereka, dan menjadi pelindung yang benar-benar hadir dalam suka dan duka. (*)