SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Harga kebutuhan pokok di Kabupaten Solok Selatan pada pekan kedua Juni 2025 terpantau cenderung stabil. Sejumlah komoditas pangan bahkan mengalami penurunan harga. Hal ini membuat warga merasa terbantu di tengah kondisi ekonomi yang fluktuatif secara nasional.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Bagian Perekonomian dan SDA, Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan serta Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Solok Selatan, tercatat beberapa komoditas mengalami penurunan harga cukup signifikan.
Harga beras kini berada di angka Rp14.800 per kilogram, turun dari sebelumnya Rp15.000. Bawang merah turun menjadi Rp31.300 per kilogram dari Rp31.500, sementara cabe merah turun dari Rp25.000 menjadi Rp23.300 per kilogram. Cabe rawit juga mengalami penurunan harga dari Rp21.300 menjadi Rp20.700 per kilogram.
Sementara itu, harga komoditas penting lainnya terpantau tetap stabil. Daging ayam ras dijual seharga Rp70.000 per ekor atau Rp40.300 per kilogram. Telur ayam bertahan di angka Rp27.300 per kilogram. Minyak goreng curah dan kemasan masing-masing di harga Rp19.100 dan Rp20.000 per liter. Gula pasir tetap di angka Rp19.500 per kilogram, bawang putih Rp37.300 per kilogram, dan daging sapi stabil di harga Rp140.000 per kilogram.
Stabilnya harga pangan ini disambut positif oleh masyarakat. Fitri Yuliani, ibu rumah tangga asal Sungai Pagu, menyampaikan rasa syukurnya atas harga yang terjangkau.
“Biasanya harga cabe dan bawang suka naik turun nggak tentu, tapi sekarang malah turun. Ini sangat membantu kami dalam mengatur pengeluaran harian,” ujarnya.
Hal serupa juga disampaikan oleh Zulkifli, seorang pedagang di Pasar Padang Aro.
“Harga yang stabil memudahkan kami pedagang untuk menentukan harga jual ke konsumen. Pembeli juga senang karena tidak ada lonjakan,” katanya.
Pemerintah daerah terus memantau pergerakan harga pangan untuk menjaga kestabilan pasar dan daya beli masyarakat. Koordinasi lintas dinas terus diperkuat guna memastikan distribusi berjalan lancar dan tidak ada gangguan pasokan di pasar-pasar tradisional.
Dengan situasi ini, Solok Selatan menunjukkan kondisi yang relatif kondusif dalam hal kestabilan harga pangan, memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat menjelang pertengahan tahun. (*)