“Izin masuk ada di visitor center. Biayanya ini masih sekitar Rp 100 ribu karena masih empat hari tiga malam. Tapi nanti dengan waktu tempuh yang dipotong, juga akan dikurangi karena dihitungnya per hari memasuki kawasan konservasi,” terang Hadinata di lokasi yang sama.
Bagi para pendaki yang tertarik untuk mendaki via jalur ini, Hadinata mengingatkan untuk menggandeng pemandu dan porter lokal mengingat jalur yang relatif baru dan panjang. Ini dilakukan demi keamanan dan keselamatan para pendaki.
Lebih lanjut, pada jalur pendakian ini tersedia delapan shelter yang dapat digunakan oleh para pendaki untuk rehat sebelum melanjutkan perjalanan. Meski kini belum rampung dibangun, namun titik-titik shelter ini sudah bisa difungsikan.
Guna memastikan kesiapan jalur pendakian, Pemkab Solok Selatan melepas tim tracking Gunung Kerinci via Solsel pada Jum’at (8/8/2025) dari Bangun Rejo, Kec. Sangir.
Tim gabungan yang dilepas Bupati Solsel yang diwakili Sekdakab Dr. H. Syamsurizaldi tersebut berisikan 18 orang terdiri dari Dinas Pariwisata, Kebudayaan, Pemuda, dan Olahraga (Disparbudpora), Dinas Pekerjaan Umum, Tata Ruang, dan Pertanahan (DPUTRP), TNI, Basarnas, anggota Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), perwakilan nagari, dan komunitas pendaki gunung.
Satu tim ini kemudian dibagi dalam dua grup, dimana 11 orang akan melanjutkan perjalanan hingga ke Puncak Gunung Kerinci. Sementara tujuh orang lainnya akan berjaga di visitor center yang berlokasi di titik pertama keberangkatan.
Syamsurizaldi mengatakan keberangkatan jalur tracking ini menjadi prioritas yang harus dilaksanakan dan mendapatkan perintah langsung dari Komandan Korem mengingat kegiatan ini menjadi bagian dari pelaksanaan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) ke-125 di Kabupaten Solok Selatan tahun 2025.