Resi Novalia, Menyamarkan Rasa Sakit dengan Senyuman

LAPORAN : KIKI NOFRIJUM

Resi Novalia terlihat kurus dan tak berdaya menanggung sakit tumor usus yang dideritanya. IST

SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID — Di tengah sakit tumor usus yang ditanggungnya kini, Resi Novalia, gadis remaja yang berusia 20 tahun itu masih menyematkan keyakinannya untuk bisa menjemput sembuhnya. Katanya, ibarat secercah harapan di bayang kesuraman, dirinya yakin, kelak akan bisa sembuh dari penyakitnya.

Harapan itulah yang kemudian terus menyemangati hari ke hari gadis remaja asal Jorong Ampalu, Nagari Alam Pauh Duo, Kecamatan Pauh Duo, Kabupaten Solok Selatan. Ia yang kerap disapa Nova ini harus menyamarkan rasa sakitnya dengan senyuman di hadapan orang-orang atau sejawat yang melihatnya.

 Terkadang, ketidaksanggupannya menebar senyum ketika perih sakitnya menjadi-jadi, Nova hanya bisa membaringkan badannya yang lemas dan kurus di kamarnya. Meski dirinya sanggup berjalan di dalam rumah sembari membopong ususnya yang keluar dari perut, tentu jalan terbaik yang dijalani Nova haruslah memperbanyak istirahatnya.

“Sekarang ini saya hanya istirahat di rumah saja. Saya diurus orang tua dan kakak, karena saya sudah tidak bisa beraktivitas seperti biasa dan tidak lagi bekerja. Hari-hari saya hanya memperbanyak istirahat dan menahan rasa sakit,” katanya kepada Haluan, Minggu (5/11).

Sebelum didiagnosa, gejala dari tumor usus itu sudah mulai dirasakan Nova setahun sebelumnya. Awalnya ia hanya merasakan sakit perut yang dianggapnya sekadar sakit perut biasa yang tidak akan berdampak lebih buruk kepadanya.

 Dan ketika menganggap sakit biasa, Nova pada waktu itu masih kekeh beraktivitas dan bahkan dirinya tengah bekerja di salah satu usaha kerajinan sulaman di Solok Selatan.

“Karena terus-terus merasakan sakit, akhirnya ibu saya begitu risau dengan keadaan saya dan membawa saya untuk melakukan pemeriksaan di rumah sakit daerah sini. Sampai kami baru menyadari dari hasil rontgen dari pihak rumah sakit saya memiliki penyakit tumor usus di mana ada pembekakan di usus saya ini,” ujarnya.

Berdasarkan hasil rontgen itu pihak rumah sakit menyarankan Nova untuk segera melakukan operasi untuk mengeluarkan pembekakan di ususnya tersebut.

 Namun apalah daya, biaya yang tidak ada. Meski keinginannya untuk menyegerakan penanganan lanjut (operasi), tapi sang ibu dan kakak Nova belum mampu menyanggupinya karena keterbatasan biaya. Apalagi ayah Nova sendiri sudah meninggal.

Hingga tiba di bulan Juli kemarin, akhirnya Nova dapat melakukan penanganan lebih lanjut dan melakukan operasi tahap pertamanya. Namun hasil dari operasi itulah yang pada akhirnya sebagian usus Nova keluar dari perutnya sampai sekarang ini.

Begitu yang diungkap ibunya, Etnawati. Setelah operasi dilakukan tidak ada perubahan sama sekali yang dirasakan Nova anaknya. Malah sebaliknya menambah parah derita penyakit yang dirasakan Nova.

“Tidak ada perubahan, malah menambah parah penyakit anak saya. Hasil dari operasi itu tidak sempurna. Ususnya tidak bisa dimasukkan lagi ke dalam perutnya,” katanya.

Menurut Etnawati sendiri, sesuai dengan apa yang dikatakan pihak medis bahwa ususnya belum bisa dimasukan lantaran di dalam perut Nova masih ada usus yang berdempet.

Bahkan Nova disarankan lagi untuk melakukan kemoterapi sebanyak 13 kali. Sang ibu semakin terkejut lagi dibuatnya. Apalagi sejak operasi dilakukan, setiap aktivitas Nova selalu memegangi ususnya yang terbalut perban.

 Keadaan itulah yang membuat ibu dan kakak Nova tidak bisa lagi berbuat apa-apa. Biaya pun sudah sayut. Bahkan setiap melakukan pengobatan pascaoperasi, Nova hanya dibantu oleh saudara-saudaranya. Dan itu tentu tidak mungkin terus dipaksakan. “Kami berharap semoga dapat dicarikan jalan keluarnya. Kami ingin Nova bisa bisa sembuh dan sehat seperti dulu lagi,” begitu harap ibunya meminta.

 Di sisi lain, Pj Wali Nagari Alam Pauh Duo, Irman, mengatakan bahwa pihaknya telah mendapati informasi yang dialami Nova. Pihak kenagarian melaporkan langsung ke pemerintah daerah agar dapat dimasukkan ke dalam program Kementerian Sosial RI, sebagaimana sebelumnya yang juga didapatkan oleh salah satu warga Alam Pauh Duo yang juga menderita penyakit serius.

“Kami telah mendapati informasi dari pihak jorong. Dan ini kita laporkan langsung kepada pemerintah daerah. Semoga ada solusi dan Nova bisa mendapatkan penanganan lanjut sampai ia bisa sembuh nantinya,” kata Wali Nagari Alam Pauh Duo tersebut. (*)

Exit mobile version