Temui Dirjen KKP RI, Khairunas Ajukan Usulan Pengembangan Budidaya Perikanan Solok Selatan

SOLOK SELATAN, HARIANHALUAN.ID – Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Solok Selatan, beserta Jajaran OPD khususnya Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan mengunjungi Direktorat Jendral Kementrian Kelautan dan Perikanan (KKP) Republik Indonesia.

Hal ini merupakan upaya dari Pemkab Solsel untuk mengembangkan potensi daerah, khususnya di sektor budidaya perikanan.

Khairunas menyampaikan, sektor ini merupakan salah satu sektor yang mendominasi pada struktur perekonomian Solok Selatan.

“Lebih dari 25 persen setiap tahunnya menyumbang terhadap produk domestik bruto (PDRB) Kabupaten Solok Selatan,” ungkap Khairunas di Jakarta, Kamis (13/6).

Sementara itu, Khairunas menilai pada umumnya sebuah keniscayaan bahwa dalam menjalankan sebuah program tidak memiliki tantangan dan kendala. Seperti halnya tingkat konsumsi ikan di Indonesia tahun 2023 sebesar 56,48 Kg/Kapita/Tahun, Sedangkan tingkat konsumsi ikan Provinsi Sumatera Barat sebesar 41,77 Kg/Kapita/Tahun.

“Dibandingkan dengan tingkat konsumsi ikan Kabupaten Solok Selatan yaitu 35,86 kg/kapita/tahun. Hal ini masih menjadi perhatian bagi kami pemerintah daerah didialam mengangkat konsumsi ikan di Solok Selatan,” kata Khairunas.

Selain itu, Produksi Perikanan Solok Selatan tahun 2023 adalah sebesar 2.840 Ton, yang mana masih dibawah target yang ditetapkan menurut Keputusan Gubernur Sumatera Barat yaitu sebesar 3.105 Ton. Hal ini juga berdampak pada jumlah kebutuhan ikan di Solok Selatan.

Bupati Solsel itu juga menjelaskan progres dari pengembangan budidaya perikanan di Solok selatan.

Khairunas menyebut, dibawah bimbingan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan serta Penyuluh KKP, saat ini tengah mengayomi beberapa kelompok/unit kerja untuk memaksimalkan budidaya perikanan di daerahnya.

“Terdapat 64 Pokdakan (Kelompok Pembudidaya Ikan), 4 Poklahsar (Kelompok Pengolahan dan Pemasaran) Hasil Perikanan, 15 UPR (Unit Pembenihan Rakyat), dan 20 Pokmaswas (Kelompok Masyarakat Pengawas),” jelasnya.

Meskipun di Kabupaten Solok Selatan, potensi budidaya perikanan cukup bagus, karena dilalui oleh 19 Sungai dan memiliki sumber daya air yang cukup bagus.

Khairunas menuturkan terdapat kendala utama bagi masyarakat dan petani, yaitu harga pakan pabrikan yang cenderung terus naik, sehingga merugikan petani perikanan.

Oleh karena itu, Khairunas mengharapkan adanya dukungan, bimbingan, pembinaan dan arahan dari pihak terkait, dalam hal ini Dirjen KKP RI untuk mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan petani di daerahnya.

Beberapa hal yang diajukan dalam usulan tersebut ialah berupa:

  1. Kegiatan demplot budidaya ikan berupa Biofloc Teknologi
  2. Kegiatan Mina Padi
  3. Pabrik Pakan Mini
  4. Percontohan Kolam Air Deras
  5. Benih ikan,
  6. serta sarana prasarana budidaya dan pembuatan pakan ikan yang bahannya mudah didapatkan di Kabupaten Solok Selatan.

dengan usulan tersebut, Khairunas mengharapkan integrasi program dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk peningkatan dan pengembangan khususnya disektor perikanan ini. (*)

Exit mobile version