TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Mempererat silaturahmi antarsesama dan sebagai bentuk syukur nikmat kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rezeki, warga Jorong Gunung Bungsu, Nagari Batipuh Baruah, Kecamatan Batipuh menggelar syukuran. Syukuran ini lebih dikenal dengan nama Alek Kapalo Banda. Kegiatan ini digelar di Masjid Nurul Hidayah, Sabtu (17/5) kemarin.
Kegiatan ini merupakan salah satu tradisi yang sudah turun-temurun, sejak seratusan tahun yang lalu hingga saat ini masih tetap terlaksana oleh masyarakat setempat. Ibaratnya tradisi ini tidak pernah luntur seiring berjalannya waktu.
Pada acara yang dilaksanakan sekali dalam setahun ini turut dihadiri Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, anggota DPRD Sumbar Zuldafri Darma, anggota DPRD Tanah Datar Benny Remon dan Dedi Irawan, Camat Batipuh Abdi Hardifallah beserta forkopimca, Wali Nagari Batipuh Baruah Mulyadi BJ, Ketua KAN, BPRN Nagari Batipuh Baruah, angku-angku, niniak mamak, bundo kanduang, tokoh masyarakat, pemuda dan undangan lainnya.
Ketua Panitia Pelaksana Muzwar Angku Dt. Batuah, mengatakan syukuran Alek Kapalo Banda ini merupakan sebuah tradisi yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat setempat sejak dulunya secara turun-temurun dari dulu. “Kegiatan ini tujuannya untuk mempererat tali silaturahmi antarsesama, sekaligus untuk melestarikan budaya. Ini juga sebagai wujud syukur kami atas limpahan rahmat dan rezeki dari Allah SWT kepada Kami,” katanya.
Muzwar juga menyampaikan ucapan terima kasihnya atas kehadiran Wabup Tanah Datar dan anggota DPRD. Kehadiran ini sebagai wujud perhatian kepada masyarakat di Gunung Bungsu untuk bersama-sama memanjatkan doa kepada Allah agar terwujudnya panen kembali berkah dan dijauhkan dari musibah dan bencana. Tradisi Alek Kapalo Banda ini biasanya rutin dilaksanakan di tiga jorong yaitu Jorong Pincuran Tujuah, Jorong Payo dan juga Jorong Gunung Bungsu.
Wabup Ahmad Fadly dalam sambutannya menyampaikan, acara Alek Kapalo Banda yang dilaksanakan masyarakat di Jorong Gunung Bungsu Batipuah Baruah ini patut dilestarikan. Menurutnya tradisi yang sudah dilaksanakan oleh masyarakat sejak dulunya ini harus tetap untuk dijaga dan dilestarikan.
“Kegiatan Alek Kapalo Banda ini perlu kita lestarikan dan jaga bersama-sama, karena di dalamnya ada makna dan nilai-nilai luhur yang terkandung. Salah satunya adalah ajang bergotong royong dan berbagi bersama,” ucapnya.
Ke depannya, kata Wabup Ahmad, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar sendiri akan terus mendukung tradisi ini untuk tetap dilestarikan dan dikemas dengan sedemikian rupa. “Karena ini kegiatan rutin, kalau bisa dimasukan ke dalam kalender event pariwisata. Sehingga, dengan hadirnya para wisatawan baik lokal maupun mancanegara, tentu ke depannya akan meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Sebelumnya, anggota DPRD Sumbar Zuldafri Darma juga menyampaikan, melalui kegiatan rutin syukuran usai panen ini, tentunya ada sebuah harapan besar masyarakat agar panen yang akan datang juga mendapatkan hasil yang melimpah.
“Alek Kapalo Banda ini selain salah satu bentuk wujud syukur nikmat kepada Allah SWT, juga sebagai ajang untuk menyampaikan hajat untuk kembali meraih hasil produksi pertanian dan perkebunan akan terjadi peningkatan di setiap musim panen,” ucapnya.
Zuldafri Darma menambahkan, melalui tradisi ini tentunya rasa kebersamaan dan kekompakan akan terwujud. Dengan demikian apa yang direncanakan dapat terlaksana sesuai dengan harapan. “Pesan kami, jaga selalu kekompakan dan lestarikan tradisi ini,” pungkasnya. (*)