TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Pemerintah Kabupaten Tanah Datar terus menggulirkan berbagai strategi dalam upaya mengendalikan inflasi daerah. Salah satu langkah konkret yang tengah dijalankan adalah pendirian Sentra Industri Kecil Menengah (IKM) Pengolahan Produk Hortikultura di Kecamatan Salimpaung, yang kini dilengkapi dengan Pabrik Saus Tomat dan Cabai.
Bupati Tanah Datar, Eka Putra, menyebutkan bahwa keberadaan pabrik tersebut bukan hanya untuk memperkuat ekonomi desa, tetapi juga sebagai bagian dari peran aktif daerah dalam menjaga kestabilan harga bahan pangan yang berkontribusi langsung terhadap angka inflasi.
“Peresmian pabrik ini adalah bentuk keseriusan Pemkab Tanah Datar dalam mendukung pengendalian inflasi. Ini adalah strategi kita sebagai daerah produsen untuk ikut menjaga kestabilan harga, baik di Sumbar maupun wilayah Sumatera,” kata Eka Putra saat mengikuti Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi secara daring bersama Mendagri Tito Karnavian dari Aula Eksekutif Kantor Bupati, Senin (26/5/2025).
Dalam kesempatan itu, Eka Putra juga menyinggung mengenai progres Koperasi Merah Putih di wilayahnya. Pemerintah Kabupaten Tanah Datar, ujarnya, diberi waktu beberapa bulan ke depan untuk menyelesaikan struktur kepengurusan seluruh koperasi di daerah tersebut. Hal ini merupakan bagian dari upaya percepatan implementasi program nasional yang diyakini akan memperkuat peran koperasi sebagai penyangga ekonomi kerakyatan.
“Tadi juga hadir Menteri Bappenas dalam rapat. Kami diberi waktu untuk menyelesaikan seluruh struktur pengurus koperasi yang ada di Tanah Datar. Ini penting agar koperasi bisa segera berfungsi secara maksimal,” ujar Bupati.
Sementara itu, Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian yang memimpin langsung rapat dari Sasana Bhakti Praja Kemendagri menegaskan bahwa pengendalian inflasi dan pertumbuhan ekonomi harus berjalan seiring. Ia menyebut bahwa angka inflasi nasional tahun ke tahun berada di level 1,95 persen—angka yang dianggap masih sangat baik.
“Kita harus menjaga keseimbangan. Angka inflasi 1,95 persen ini menunjukkan harga barang masih terjangkau bagi konsumen, tapi di saat yang sama produsen juga tetap mendapatkan keuntungan. Inilah keseimbangan yang harus terus dijaga,” kata Tito.
Dengan sinergi antara pusat dan daerah, serta inovasi berbasis potensi lokal seperti pengolahan hortikultura dan penguatan koperasi, diharapkan inflasi tetap terkendali dan pertumbuhan ekonomi di Tanah Datar semakin kokoh. (*)