Ia menyesalkan bahwa sampai hari ini, belum ada pertemuan terstruktur antara ninik mamak dan bundo kanduang. Ia menekankan perlunya sinergi yang kuat dengan Dinas Pendidikan untuk menangani persoalan secara sistematis melalui jalur pendidikan formal dan nonformal.
Ust. Anshori dari Muhammadiyah Tanah Datar mempertanyakan keseriusan masyarakat menghadapi realita yang ada. Ia mendorong adanya Perda yang mengatur norma sosial dan menyerukan agar peran ninik mamak dihidupkan kembali, serta mendorong konsep “Ibu Sekolah” untuk pendidikan moral berbasis keluarga.
Ketua KNPI Tanah Datar, Bayu, mengkritisi minimnya keterlibatan pemuda dalam forum adat. Menurutnya, pemuda saat ini tengah mencari jati diri namun tidak mendapat ruang. Ia mengangkat isu “kasus suka sama suka” di kalangan pelajar yang sering ditutupi dan perlunya perhatian lebih terhadap penggunaan HP oleh anak-anak.
Kemudian dalam pertemuan tersebut seluruh elemen yang hadir menyepakati Deklarasi Bersama Penanggulangan Penyakit Masyarakat, yang terdiri dari tiga poin utama: (1) mengembalikan peran dan nilai pemangku adat, alim ulama, cadiak pandai, bundo kanduang, serta pemuda; (2) membangun sinergi antara pendidikan dan parenting; dan (3) melaksanakan pendekatan terpadu antara adat, agama, hukum, dan sosial masyarakat.
Deklarasi ini menjadi tonggak penting dalam menguatkan komitmen bersama demi Tanah Datar yang lebih bermartabat dan aman secara sosial.
Kapolres Tanah Datar, AKBP Nur Ichsan Dwi Septiyanto, S.H., S.I.K., M.I.K. Kapolres menegaskan bahwa kepolisian sangat mendukung pendekatan preventif dan kolaboratif. “Kami tidak ingin hanya jadi pemadam kebakaran.
Penanggulangan penyakit masyarakat butuh kerja sama erat antara tokoh adat, ulama, dan aparat hukum. Edukasi harus berjalan seiring dengan penegakan hukum,” ujarnya. Ia juga mengajak masyarakat untuk aktif melapor dan tidak membiarkan perilaku menyimpang berkembang tanpa kendali.
Kapolres menegaskan pentingnya aksi nyata. Ia menyambut baik pembentukan 11 Tim Satuan Tugas yang akan segera dideklarasikan dalam waktu dekat. Kolaborasi seluruh unsur untuk mewujudkan Tanah Datar yang lebih bermartabat dan sehat secara sosial (*)