Peletakan batu pertama ini juga menghadirkan kisah inspiratif dari seorang tokoh perantau, dr. Fidel Fuadi, Dt. Majo Basa. Putra asli Nagari Batu Basa, Kecamatan Pariangan, yang kini menetap di Baringin itu, telah mewakafkan tanahnya untuk pembangunan kantor sejak tahun 2007.
“Alhamdulillah, setelah 18 tahun, niat ini akhirnya terealisasi. Selain tanah, saya juga menyumbang dana Rp50 juta untuk pembangunan ini,” ungkapnya penuh haru.
Fidel berharap agar PKS benar-benar dapat memanfaatkan fasilitas baru ini untuk kepentingan masyarakat luas. Menurutnya, kantor partai bukan sekadar simbol, melainkan pusat ide, gagasan, dan solusi yang bisa dirasakan langsung oleh rakyat Tanah Datar.
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar, Ahmad Fadly, S.Psi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada PKS atas pembangunan kantor baru tersebut. Ia menegaskan bahwa kehadiran kantor partai politik yang representatif juga merupakan bagian penting dalam penguatan demokrasi daerah.
“Kami berharap kantor ini memberi manfaat, tidak hanya bagi kader, tetapi juga bagi masyarakat Tanah Datar secara umum,” katanya.
Selain jajaran pengurus PKS, kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pejabat daerah dan tokoh masyarakat, antara lain anggota DPRD Tanah Datar fraksi PKS, Camat Lima Kaum Ikrar Pahlevi, S.Stp, Walinagari Baringin Rahmat Aliyah Andri, A.Md, Dt. Peto Kayo, serta Kepala Rutan Kelas II B Batusangkar, Elfiandi. Puluhan kader PKS dan warga setempat juga ikut meramaikan acara tersebut.
Panitia pembangunan kantor menyampaikan apresiasi kepada seluruh pihak yang telah mendukung, mulai dari pemberi tanah, donatur, hingga para konsultan yang terlibat dalam perencanaan. Mereka menargetkan pembangunan dapat selesai tepat waktu sehingga kantor bisa segera difungsikan.
Dengan dimulainya pembangunan kantor baru ini, PKS Tanah Datar berharap dapat meningkatkan kiprah politiknya secara lebih terorganisir dan inklusif. Gedung representatif ini diyakini akan menjadi simbol pengabdian partai kepada masyarakat sekaligus wadah untuk memperkuat peran PKS dalam pembangunan daerah. (*)