LSF Ajak Tanah Datar Bangun Nagari Sensor Mandiri

Kegiatan sosialisasi BSM bersama pengurus LSF di Ballroom Emersia Hotel Batusangkar, Senin (29/5). REZKY

TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID — Lembaga Sensor Film Republik Indonesia (LSF RI) sebagai lembaga independen yang memiliki tugas melakukan penyensoran film dan memasyarakatkan klasifikasi usia penonton, menggelar Sosialisasi Gerakan Nasional Budaya Sensor Mandiri di Emersia Hotel Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Senin (29/5).  

Ketua Komisi III LSF RI, Naswardi dalam sambutannya mengatakan, LSF menjadikan Budaya Sensor Mandiri sebagai program prioritas nasional, untuk meningkatkan kualitas literasi tontonan masyarakat, sesuai klasifikasi usia penonton. Sosialisasi ini dilakukan melalui gerakan LSF Goes to Campus, LSF Goes to School, dan LSF Goes to Community.

Salah satu program inisiasi yang ditawarkan kepada Pemkab Tanah Datar adalah program Desa/Nagari Sensor Mandiri, sebagaimana telah berlangsung di Tasikmalaya, Bali, Karanganyar, dan seterusnya.

“Dalam sebuah penelitian yang dilakukan LSF berbasis survei nasional, hanya sebanyak 46 persen penonton yang memperhatikan klasifikasi usia dalam mengakses tontonan. Hal ini menjadi fokus LSF dalam melakukan sosialisasi untuk mengajak masyarakat menjadikan menonton sebagai budaya dalam memilih tontonan. Karena itu tema yang diangkat dalam sosialisasi ini adalah ‘Memajukan Budaya, Menonton Sesuai Usia’,” tuturnya.

Sementara itu, Sekda Kabupaten Tanah Datar, Iqbal Ramadipayana menyambut baik acara sosialisasi BSM yang dilakukan di Tanah Datar. Ini menjadi kesempatan berharga bagi Tanah Datar untuk mendapatkan informasi yang berkaitan dengan sensor film dan tayangan yang lebih edukatif serta memberikan pencerahan dan manfaat untuk masyarakat Tanah Datar.

Iqbal mengatakan, tema yang dipilih LSF dalam kegiatan ini merupakan tema yang sangat relevan dan sangat penting untuk diketahui oleh seluruh masyarakat dan sesuai dengan kondisi saat ini.

“Karena derasnya arus informasi yang diikuti dengan kemajuan teknologi informasi serta berkembangnya industri perfilman di Indonesia membuat masyarakat harus cerdas dalam memilih tontonan,” ujarnya. (rhy)

Exit mobile version