HARIANHALUAN.ID – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pengelolaan Pendapatan Provinsi di Batusangkar atau yang lebih di kenal dengan sebutan Samsat di Batusangkar menciptakan sebuah program Sia Rajin Kami Japuik Pajaknyo (Sirajo).
Program inovasi itu bertujuan untuk mempermudah masyarakat dalam membayar pajak terutama yang memiliki kendaraan. Program ini dihadirkan sebagai wujud dalam mendukung atau perpanjangan tangan dari Program Isi Minyak Bayia Pajak (Sibijak) dan Sistem Informasi Data Tunggakan Belum Daftar Ulang (Sidatuk) yang dikeluarkan oleh UPTD Provinsi.
Sejak diluncurkan pada awal Mei lalu program Sirajo terbukti ampuh dan mendapatkan hati di tengah masyarakat, terutam di kecamatan yang menjadi lokasi Sirajo.
Sirajo sendiri merupakan program dengan bentuk menjemput bola. Dimana pihak Samsat bekerjasama dengan kedai atau lapau warga di beberapa kecamatan. Di lapau itulah warga bisa membayar pajak baik kepada petugas dari samsat ataupun ke pada pemilik warung.
Kepala Cabang UPTD Pengelolaan Pendapatan Provinsi di Batusangkar Febry, Sh menjelaskan, setidaknya untuk saat ini ada lima kecamatan yang dijadikan lokasi untuk Sirajo. Petugas dari Samsat akan selalu hadir di Lapau tersebut sesuai jadwal yang telah ditentukan.
Seperti di Lapau di Kecamatan Tanjung Baru, petugas selalu hadir setiap hari Kamis, kemudian di Kecamatan Sungai Tarab setiap hari Rabu, di Kecamatan Rambatan setiao hari Senin, sedangkan di Kecamatan Padangganting setiap hari Selasa, dan di Ķecamatan Tanjung Emas setiap hari Jumat.
Setiap lapau yang ditunjuk di lokasi tersebut audah dipasang pengumuman sebagai lokasi tempat membayar pajak, dimana warga dapat dengan mudah berurusan dan tidak memakan biaya maupun waktu yang panjang.
“Meskipun warga yang ingin membayar pajak tidak pada hari sesuai jadwal adanya petugas, namun warga bisa tetap membayar pajak kepada pemilik Lapau. Nanti pemilik Lapau akan berkoordinasi dengan kami, jadi pembayaran bisa dititip pada pemilik lapau,” terang Febry.
Mantan Kepala Cabang UPTD Sari lamak Lima Puluh Kota, serta mantan Kasi Penetapan di UPTD Padang itu menyebukan, jika program itu tidak hanya bagi kendaraan yang membayar pajak tahunan, akan tetapi juga bagi kendaraan warga yang Belum Daftar Ulang (BDU).
Sejak dijalankan pada bulan Mei lalu atau memasuki bulan kedua ini ujar Febry yang juga mantan Kasi Tata Usaha di UPTD Bukittinggi dan pernah di UPTD Solok itu, program Sirajo sangat efektif.
Hal itu terlihat dari tingginya partisipasi warga dalam membayar pajak, dimana berimbas pada meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD). Bahkan baru memasuki bulan kedua ini, partisipasi dari wajib pajak kendaraan melebihi 100 persen.
“Sebelum hadirnya Sirajo, partisipasi bayar pajak sangat kurang, penyebabnya karena wajib pajak lupa, sibuk, kurangnya kesadaran, maupun karena jarak yang memakan waktu,” sebutnya.
Namun, untuk mempermudah wajib pajak kendaraan dalam membayar pajak maka Sirajo hadir dengan sistem jemput bola. Dari 11 kecamatan di Tanahdatar yang menjadi wilayah kerja Samsat Tanahdatar, Lima kecamatan telah ditunjuk sebagai lokasi Sirajo, sisanya di kecamatan yang lain pelayanan dilakukan dengan sistem Samsat Keliling yang jadwalnya telah ditentukan.
“Kita sangat mengapresiasi kepada warga yang taat membayar pajak, dan kepada warga wajib pajak kendaraan lainnya untuk lebih meningkatkan kesadaran, karena pelayanan kita saat ini sudah ada di kecamatan hingga nagari, hingga warga yang berada tidak susah untuk jauh-jauh datang ke kantor Samsat, kecuali bagi kendaraan yang butub cek fisik,” imbaunya. (*)









![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 2]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-Kini-120x86.jpg)
![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 1]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-120x86.jpg)



