TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Puluhan siswa SDN 14 Situmbuk Kecamatan Salimpaung menjerit kekurangan sarana air bersih untuk kebutuhan siswa untuk buang air besar (BAB) maupun buang air kecil (BAK).
Keluhan tersebut, disampaikan oleh Kepala Sekolah SDN 14 Situmbuk Petris Sandora kepada Haluan, Senin (7/8), bahwa sekolah yang dipimpinnya itu sangat minim air bersih untuk kebutuhan lebih kurang 100 siswanya di sana.
“Begini pak, siswa kita sekarang ada sekitar 100 orang, sementara untuk fasilitas air bersih cuma hidup satu kali seminggu dari PDAM, ” katanya.
Petris menceritakan dengan kekurangannya sarana air bersih pada sekolahnya itu, terpaksa puluhan siswanya itu menumpang ke toilet salah satu musala yang berjarak sekitar 500 meter dari sekolahnya itu.
“Dengan kondisi minimnya sarana air bersih itu, terpaksa siswa kami menumpang ke toilet mushalla, jaraknya sekitar 500 meter,” katanya.
Dikatakan lagi, dengan kondisi toilet yang jauh itu, menimbulkan persolan yang baru untuk siswa itu sendiri seperti maraknya para siswa mampir di warung atau kedai yang ada sebelum toilet itu pada saat jam belajar.
“Sekarang dengan kondisi jarak yang cukup jauh, justru menimbulkan persoalan baru, kadang kadang pada saat jam belajar mereka mampir di warung atau kedai di sekitar jalan ke toilet itu, ” jelasnya
Sebelumnya Petris pun menyampaikan, sebetulnya disekitar lingkungan sekolah itu ada sumber air yang bisa digunakan untuk kebutuhan siswa di sana, namun minimnya anggaran untuk pembelian mesin penyedot air, pipa dan sarana penunjang lainya mengakibatkan belum terealisasi hingga saat ini.
“Kalau sumber ada di sekitar sini pak, tapi itu tadi, karena tidak ada anggaran untuk pembelian mesin penyedot air, pipa dan sarana penunjang lainnya, akibatnya mimpi kami memiliki sarana air bersih yang cukup belum bisa dirasakan hingga hari ini, ” katanya.
Petris pun berharap agar pemerintah mau memperhatikan kebutuhan sarana air bersih ini, agar siswa nya bisa melakukan aktifitas dan menyiram bunga dengan nyaman dan tenang. (h/rhy)









![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 2]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-Kini-120x86.jpg)
![Minangkabau Kini: ABS-SBK Tinggal Semboyan, Agama Hanya Simbol dan Ritual [Bagian 1]](https://harianhaluan.id/wp-content/uploads/2025/08/REFLEKSI-Minangkabau-120x86.jpg)



