TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID — Dalam rangka meningkatkan keselamatan lalu lintas dan angkutan jalan, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tanah Datar melalui Dinas Perhubungan menggelar rapat Forum Lalu Lintas (Lalin) dan Angkutan Jalan di Aula Eksekutif Kantor Bupati Tanah Datar, Selasa (11/9).
Kepala Dinas Perhubungan Tanah Datar, Nusyirwan menyebutkan, Pemkab Tanah Datar dalam mewujudkan lalu lintas yang aman, lancar dan selamat membentuk Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan Kabupaten Tanah Datar Tahun 2023. “Tujuan dibentuknya forum tersebut untuk menyamakan persepsi dalam rangka mencarikan solusi yang tepat dalam meminimalisir permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah Kabupaten Tanah Datar sebagai daerah tujuan wisata dan telah ditetapkan sebagai salah satu Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN),” ujarnya.
Untuk meminimalisir permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan Dinas Perhubungan Tanah Datar pada kesempatan itu juga meluncurkan inovasi yang dinamakan Sistem Informasi Manajemen Pelayanan Transportasi Terpadu (SIMPORTE).
Sementara itu, Wakil Bupati Tanah Datar, Richi Aprian menyambut baik Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan dalam rangka memberikan solusi yang tepat dan mudah untuk meminimalisir permasalahan lalu lintas dan angkutan jalan di wilayah Kabupaten Tanah Datar.
“Forum lalu lintas merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang lalu lintas dan angkutan jalan demi terciptanya sistem transportasi yang terpadu dan mampu mengakomodir mobilitas orang dan barang dengan lancar untuk mendukung perekonomian dan aktivitas masyarakat. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 2011 tentang Forum Lalu Lintas dan Angkutan Jalan,” tuturnya.
Richi mengatakan, posisi Tanah Datar berada di tengah wilayah Sumatera Barat, menjadikan Tanah Datar sangat strategis untuk dikunjungi wisatawan domestik dan mancanegara. Untuk itu sangat strategis di bentuknya forum lalin ini untuk mencarikan solusi yang tepat.
Selanjutnya, Wabup Richi juga mengungkapkan permasalahan yang sering terjadi pada ruas jalan nasional dan provinsi, yang sampai saat ini belum ada solusinya, yaitu sering terjadinya kecelakaan beruntun di Nagari Panyalaian, kemacetan di ruas jalan Lembah Anai dan pasar Koto Baru, seringnya kecelakaan di dekat jembatan kereta api di Batu Taba, serta seringnya kecelakaan di Kelok Sikumbang, yang setiap tahun memakan korban jiwa dan harta benda.
“Untuk itu sangat memerlukan sinergitas dan kolaborasi seluruh pemangku kepentingan terkait. Semoga hari ini (kemarin, red) kita semua dapat bersinergi mencarikan solusi untuk mengatasinya,” ucapnya..
Richi juga berharap, melalui forum lalu lintas dan angkutan jalan dapat memberikan dampak positif ke depannya, terutama dalam mendorong terwujudnya kemitraan yang harmonis diantara pemangku kepentingan lalu lintas dan angkutan jalan. “Semoga transportasi di Tanah Datar ke depan dapat sejajar dengan daerah lainnya di Sumatera Barat,” ujarnya. (h/rel)