BATUSANGKAR, HARIANHALUAN.ID — Hampir tiga tahun memimpin Kabupaten Tanah Datar, Bupati Eka Putra sekarang merasa bersyukur. Sejumlah program unggulan yang dulu digagas, hari ini mulai menampakkan hasil. Semua itu, tidak terlepas dari keterlibatan semua pihak, baik di ranah maupun di rantau.
“Alhamdulillah, progul (program unggulan) satu nagari satu iven, program bajak sawah gratis, program satu rumah satu hafiz dan hafizah, hari ini sudah bisa dilihat hasilnya. Meski awalnya sempat dicemooh, tapi sekarang luar biasa antusiasnya. Semua pihak terlibat, mendukung dan berpartisipasi,” kata Eka Putra kepada Tim Haluan di rumah dinas bupati, Kamis (2/11).
Eka Putra bersama pasangannya Richi Aprian dilantik jadi Bupati dan Wakil Bupati Tanah Datar pada 26 Februari 2021, saat Covid-19 sedang meradang. Dalam masa sulit dan penuh keterbatasan itulah, putra Jorong Tanjuang Tangah, Tanjuang Bonai itu memulai pengabdiannya di Luhak Nan Tuo.
Sejumlah progul yang terinsipirasi saat dia turun ke tengah-tengah masyarakat sebelum pemilihan, awalnya tidak bisa berjalan maksimal. Mirisnya, bahkan ada yang mencemooh. Eka berusaha istiqamah dan mempertebal kesabaran.
“Sejak itu, selain minum vitamin untuk memperkuat daya tahan tubuh, setiap pagi saya juga selalu minum pil sabar,” ujar Eka, tersenyum.
Alhamdulillah, lanjutnya, setelah Covid reda, tahun 2022 sejumlah progul jalan dengan baik. Program satu nagari satu iven (one village one event) dapat respons positif dari masyarakat. Selama tahun 2022, program ini terlaksana di 14 nagari. Tahun 2023, sampai Oktober lalu, tercatat sudah 20 nagari yang menyelenggarakan.
“Satu nagari satu iven tidak hanya sekedar progul, tapi sebagai ajang promosi potensi wisata nagari, potensi adat dan budaya serta kuliner. Bahkan dengan progul ini memicu aktifnya sanggar kesenian nagari, UMKM bahkan menggerakkan roda perekonomian saat kegiatan berlangsung,” kata pria kelahiran 11 Juli 1975 ini.
Eka Putra yang didampingi Kadiskominfo Tanah Datar Yusrizal, mengungkapkan, pada sejumlah kegiatan satu nagari satu iven itu, diketahui perputaran uang selama pelaksanaan bisa mencapai miliaran rupiah. Jumlah pengunjung selama tiga-empat hari kegiatan sampai 30-50 ribu orang.
Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dan Kadis Pariwisata Sumbar Luhur Budianda yang pernah menghadiri agenda satu nagari satu iven di Tanah Datar ini, mengapresiasi program yang melibatkan dan menggerakkan semua pihak ini.
“Program nagari satu iven sebagai upaya mengembangkan pariwisata sekaligus pelestarian budaya dan kearifan lokal yang tumbuh di nagari. Iven ini juga mempererat hubungan ranah dan rantau. Setiap ada iven di nagari asalnya, banyak perantau yang pulang. Ini tentu menggerakkan ekonomi,” ujar Gubernur.
Terkait progul satu nagari satu iven, Bupati Eka Putra mengungkapkan targetnya, paling lama satu dua tahun ke depan, 75 nagari yang ada di Tanah Datar, bisa melaksanakan program ini.
“Sembari membenahi di sana-sini yang perlu diperbaiki, kami tetap mendorong semua nagari di Tanah Datar melaksanakan iven yang digerakkan semua pihak ini, ya ninik mamak, bundo kanduang, generasi muda,” kata Eka.
Progul lain yang hari ini menunjukkan hasil menggembirakan yaitu layanan bajak sawah gratis. Hingga akhir Oktober 2023 telah terealisasi seluas 3.608 hektare atau sekitar 83,91 persen dari 4.300 hektare yang ditargetkan.
“Alhamdulillah, progul ini sudah mendapat pengakuan dari Bappenas dan Kementrian Pertanian,” ujar Bupati.
Begitu juga program satu rumah satu hafiz dan hafizah, sampai hari ini sekitar 16 ribu anak-anak sudah penghafal Al-Qur’an. “Impian dan harapan saya, tahun 2045 nanti, lebih 50 persen masyarakat di Tanah Datar ini sudah penghafal Al Qur’an,” kata Eka Putra. (h/rzi)