BPBD Tanah Datar Akan Miliki Aplikasi Sistem Pelaporan Bencana

TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – BPBD Tanah Datar akan segera meluncurkan aplikasi Sistem Pelaporan Bencana (Sipelana), yang diperuntukkan bagi masyarakat yang ingin melaporkan bencana yang terjadi.

Hal itu dikatakan Kalaksa BPBD Tanah Datar, Ermon Reflin saat ditemui Haluan di ruang kerjanya, Rabu (28/2/2024).

Dikatakan Ermon saat didampingi Kabid KL Doni bahwa dalam waktu dekat pihaknya akan segera meluncurkan aplikasi khusus bagi masyarakat yang ingin melaporkan bencana bisa melalui aplikasi tersebut.

“Nama aplikasinya Sipelana, Insyaallah segera kita resmikan dalam waktu dekat ini. Jadi melalui aplikasi itu masyarakat bisa melaporkan jika terjadi suatu bencana di sekitarnya,” katanya.

Menurut Ermon, peluncuran aplikasi tersebut bukan hanya untuk memudahkan masyarakat untuk melaporkan terjadinya bencana, juga bertujuan untuk meminimalisir informasi bohong atau hoax saat terjadinya bencana.

“Bukan hanya untuk memudahkan masyarakat, tapi juga untuk meminimalisir informasi bohong atau hoax saat pelaporan bencana. Selama ini kan kejadiannya begitu tak sedikit informasi bencana ternyata bohong, maka lewat aplikasi ini bisa di filter nantinya,” katanya.

Masih dikatakan Ermon, memasuki awal tahun 2024 ini pihaknya masih melakukan pemetaan terhadap wilayah yang sering terdampak bencana baik itu berupa bencana banjir maupun longsor.

“Ya, saat ini kami dari BPBD masih memetakan daerah yang sering terdampak bencana, supaya kita mengetahui daerah mana yang rawan longsor maupun bencana banjir,” katanya

Ermon pun menyampaikan bahwa saat ini letusan Gunung Marapi merupakan ancaman terbesar potensi bencana, selain bencana galodo dan longsor.

“Kalau bicara ancaman terbesar bagi kita itu ya letusan Gunung Marapi. Cuma selain itu, yang perlu jadi perhatian bagi kita adalah potensi bencana banjir bandang ataupun bencana longsor,” katanya.

Di samping itu, Ermon terus mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat terjadinya turun hujan yang cukup tinggi beberapa waktu terakhir ini.

“Tentu kami terus mengimbau masyarakat agar tetap waspada, apalagi sekarang intensitas hujan masih cukup tinggi, jadi potensi bencana masih sangat besar sekali untuk terjadi,” katanya. (*)

Exit mobile version