TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Terlahir sebagai tuna rungu dan tuna wicara, keterbatasan itu tidak menghalangi Peni (41) untuk berjuang dan menjalani hidup.
Kepada Haluan, Peni bercerita dengan dibantu gerak tangan untuk bercerita. Peni yang tinggal di daerah Sungai Tarab memiliki anak saat ini terpisah di Pulau Jawa.
Setiap hari mulai pukul 08.00 WIB hingga siang, Ia bekerja sebagai relawan pengatur lalu lintas di Jalan Sudirman Simpang Kiambang, Jorong Kuburajo, Nagari Limo Kaum, Kecamatan Lima Kaum, Kabupaten Tanah Datar.
Lokasi ini adalah jalur padat kendaran tiap pagi hingga sore pulang jam kerja dan sekolah. Meski lelah dan penghasilan yang tidak menentu, Ia selalu semangat bekerja untuk mencukupi kebutahan hidup.
“Dengan penghasilannya paling banyak Rp50 ribu perhari, saya berharap uang itu cukup untuk makan,” katanya melalui isyarat saat ditanya oleh wartawan, Jumat 8 Maret 2024 saat istirahat di warung Simpang Kiambang dekat ia bekerja mengatur Lalu lintas.
Hal ini jelas membuat warga apresiasi melihat kegigihan Peni membantu mengatur lalu lintas dan berharap juga bisa mencukupi kebutuhannya dengan bantuan uluran tangan dari pengendara yang melewati jalur tersebut. (*)