TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID – Bupati Tanah Datar, Eka Putra menggelar rapat koordinasi bersama Kepala BNPB Letjen Suharyanto, Kepala BMKG Prof Dwi Korita dan pihak terkait lainnya di Gedung Indo Jalito, Selasa (14/5/2024).
Kepala BNPB Letjen Suharyanto mengatakan bahwa akan segera menyalurkan aneka bantuan bahan pokok, serta bantuan lainnya yang masih dibutuhkan masyarakat pengungsi.
“Untuk bantuan yang dibutuhkan masyarakat, supaya segera disalurkan kepada masyarakat pengungsi, sehingga betul-betul bermanfaat untuk mereka, ” katanya.
Suharyanto juga meminta kepada pemerintah, agar memberikan data yang lebih merinci terutama kebutuhan tambahan yang diperlukan masyarakat.
“Tolong pastikan data kebutuhan masyarakat terdampak, mana yang butuh pampers dan lain sebagainya, kalau memang belum terbawa dari Jakarta, tolong segera lengkapi,” katanya.
Tak hanya itu, menurut jendral bintang tiga itu, bagi masyarakat yang saat ini tinggal di pengungsian, BNPB menyediakan dana ngontrak rumah sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga (KK)
“Untuk masyarakat yang terdampak ini ada namanya dana ngontrak, jumlahnya sebesar Rp500 ribu per kepala keluarga selama satu bulan,” katanya.
Sementara itu, Kepala BMKG Dwi Korita meminta pemerintah juga menyiagakan petugas kontrol baik itu melibatkan pemuka masyarakat ataupun dari aparat kepolisian dan TNI.
“Ya, kalau bisa ke depan daerah kita ini memiliki yang namanya petugas kontrol sungai, sehingga pertanda awal terjadinya bencana sudah bisa dideteksi, petugasnya bisa dari masyarakat ataupun anggota polisi dan TNI,” katanya.
Sedangkan Anggota DPR RI dari Golkar, Jon Kenedi Aziz berharap agar penanganan bencana di Sumatra Barat ini direalisasikan dengan cepat.
“Tentu kami berharap semoga realisasi bantuan segera dilakukan, tadi sudah kita sampaikan ke mitra kerja Kementerian Sosial, kita harapkan juga ada bantuan dari mitra Kemensos tersebut,” katanya.
Sementara Bupati Tanah Datar, Eka Putra menyampaikan bahwa kendala yang dihadapi saat ini yaitu langkanya pasokan bahan bakar minyak (BBM).
“Saat ini ada salah satu kendala yang kami miliki, yaitu langkanya BBM untuk kendaraan yang akan mengisi bahan bakar,” katanya. (*)