Warga di Pinggiran Sungai Diminta Tetap Waspada Potensi Galodo

Masyarakat yang berada di pinggiaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada akan potensi galodo.

Masyarakat yang berada di pinggiaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada akan potensi galodo.

TANAHDATAR, HARIANHALUAN.ID– Masyarakat yang berada di pinggiaran aliran sungai yang berhulu dari Gunung Marapi diminta untuk tetap waspada akan potensi banjir bandang atau galodo. Termasuk yang berada di kawasan sungai yang memiliki sabo dam.

Hal tersebut disampaikan oleh Bupati Tanah Datar Eka Putra meninjau kondisi sabo dam di Nagari Pasir Laweh yang tertimbun material lumpur saat galodo beberapa waktu lalu.

Eka Putra mengatakan bahwa kunjungannya kali ini untuk memastikan kondisi sabo dam setelah terjadinya banjir bandang beberapa hari yang lalu.

“Kemarin sabo dam yang tertutup material banjir hari ini sudah dibersihkan. Saya bersama rombongan sengaja untuk mengecek bagaimana keadaan sabo dam ini, Alhamdulillah sekarang sudah bersih dan rapi dan InsyaAllah bisa menjadi benteng untuk menahan derasnya aliran arus sungai dari Gunung Marapi,” kata Eka.

Pada kesempatan itu, Eka Putra juga mengimbau kepada masyarakat yang berada di sepanjang aliran sungai agar selalu waspada walaupun sudah ada sabo dam.

“Saya mengimbau kepada seluruh warga yang berada di aliran sungai, untuk selalu waspada potensi galodo. Dan ketika hujan turun, agar menghindari sepanjang aliran sungai yang berhulu dari gunung Marapi,” pesannya.

Pemerintah Kabupaten Tanah Datar memutuskan untuk memperpanjang masa tanggap darurat hingga 14 hari ke depan. Sementara itu 14 hari pascabecana galodo Marapi 10 orang di Tanah Datar masih dinyatakan hilang.

Bupati Tanah Datar Eka Putra mengatakan, berdasarkan hasil rapat evaluasi tim SAR gabungan dan pemerintah akhirnya diputuskan masa tanggap darurat bencana galodo Tanah Datar diperpanjang 14 hari hingga 8 Juni 2024.

“Setelah  kajian-kajian yang diberikan kepada kami Pemerintah Kabupaten Tanah Datar dan sebagai kepala daerah memutuskan kembali memperpanjang tangga darurat 14 hari,” ujar Eka. 

Ia menambahkan, saat ini tercatat masih ada 10 warga Tanah Datar yang hilang dan masih dalam proses pencarian oleh Tim SAR. Sedangkan untuk total korban meninggal akibat galodo Marapi di Agam dan Tanah Datar sudah mencapai 62 orang.

Sementara itu, Kepala Kantor SAR Padang Abdul Malik mengatakan  pihaknya telah memperluas area pencarian korban galodo Tanah Datar yang masih hilang, bahkan hingga ke kawasan Kabupaten Sijunjung.

Ia menambahkan, kendala tim SAR gabungan di lapangan adalah banyaknya tumpukan material banjir berupa kayu dan lumpur serta kondisi cuaca yang tidak menentu mempersulit proses pencarian.

“Upaya yang kita lakukan dengan melakukan penyisiran darat, menurunkan perahu karet untuk menyusuri aliran sungai dan pemantauan udara menggunakan drone thermal,” ujarnya.

Berdasarkan data SAR Padang, total jumlah korban galodo Marapi di Kabupaten Agam dan Tanah Datar sebanyak 62 orang meninggal dunia.

Banjir bandang atau galodo Marapi menerjang sejumlah daerah pada Sabtu malam (11/5/2024). Selain hujan deras, galodo juga dipicu lahar dingin dari erupsi Gunung Marapi yang mengendap di hulu sungai yang berada di area Gunung Marapi. (*)

Exit mobile version