Mahyeldi mengatakan, kawasan relokasi ini aman dari risiko bencana seperti banjir, longsor, maupun gempa.
Di samping pembangunan rumah, kawasan relokasi ini juga memiliki potensi positif bagi perekonomian warga.
Karena terletak di area balai benih, Mahyeldi mendorong warga untuk membentuk kelompok tani dan bekerja sama dengan Dinas Pertanian Kabupaten Tanah Datar dalam budidaya, seperti jagung dan padi.
Sementara itu, Bupati Tanah Datar, Eka Putra menyatakan rasa terima kasih kepada Gubernur Sumbar, serta seluruh pihak yang telah terlibat dalam proses relokasi ini.
“Saat ini sudah dilaksanakan peletakan batu pertama, dan Insyaallah tiga bulan ke depan, rumah 60 unit ini akan selesai,” ucapnya.
Relokasi di Tanah Datar ini terdiri dari dua tipe, yakni relokasi mandiri dan relokasi terpadu. “Relokasi dibangun di atas tanah kaum ninik mamak warga yang terdampak bencana, dan ada 150 rumah yang akan dibangun,” kata Eka.
Namun, dari kapasitas lahan yang dapat menampung hingga 150 rumah, hanya 60 KK yang berminat untuk direlokasi di kawasan terpadu.
“Ini hanya 60 yang berminat, sementara lahan yang kita siapkan bisa untuk 150 rumah. Alasan warga tidak ingin relokasi karena jauh dari tempat tinggal sekarang,” ujar Eka.