HARIANHALUAN.ID – Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Balai Kesehatan Olahraga Masyarakat dan Pelatihan Kesehatan (BKOM & Pelkes) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) dibawah kepemimpinan drg. Afando Ekardo, MM, FIHFAA, FISQUA kembali melahirkan inovasi perubahan baru.
Sukses dengan inovasi pelayanan Rasa Surga (Raih Asa Sehat Bugar Jiwa Raga) di tahun sebelumnya, kini drg. Edo sapaan akrabnya memperkenalkan sebuah inovasi berupa aplikasi Bidadari Surga (Benefit Data Diklat Dari Seluruh Tenaga Kesehatan Untuk Kinerja).
Aplikasi ini menjadi database bagaimana kompetensi tenaga kesehatan dan SDM Kesehatan di tiap Kabupaten/Kota di Sumbar. Sehingga untuk mendapatkan data tenaga kesehatan yang kompeten di Sumbar bisa melalui genggaman.
“Target aplikasi Bidadari Surga ini, bagaimana kita bisa mendapatkan, mengumpulkan database seluruh tenaga kesehatan dan SDM kesehatan yang sudah dilatih dalam pengembangan kompetensi diri masing-masing di tiap Kabupaten/Kota,” ujar drg. Edo kepada Haluan, Selasa (26/11).
Dengan database itu, dapat menginventarisir dan memetakan tenaga-tenaga kesehatan yang sudah terlatih menjadi pelatih atau Training of Trainer (TOT). Maupun tenaga kesehatan yang kompeten menjadi pengendali pelatihan yang kompeten atau Management of Trainer (MOT) di tiap daerah nya.
Lebih lanjut drg. Edo menjelaskan, inovasi ini lahir atas tindaklanjut dari diskusi bersama Dinas Kesehatan di Kabupaten/Kota yang merasakan sangat minim sekali fasilitator atau pelatih kesehatan.
“Rata-rata saat ini masih satu per daerah,” katanya.Lewat aplikasi ini pula, nantinya para tenaga kesehatan di tahun 2025 bisa mengetahui pelatihan apa saja yang ada di BKOM dan Pelkes.
“Tinggal buka aplikasi Bidadari Surga nanti diketahui apa saja pelatihan yang tersedia, siapa saja fasilitatornya,” jelasnya.
Aplikasi ini juga akan berdampak besar membuka peluang kerjasama yang lebih luas di BKOM dan Pelkes Sumbar. Misalnya Kabupaten Solok ingin mengadakan pelatihan kegawatdaruratan, pelatihan neonatal atau maternal untuk profesi Bidan.
BKOM dan Pelkes Sumbar siap sebagai penyedia, menyiapkan fasilitator yang kompeten dan semua kelengkapan lainnya.
“Pihak mereka hanya menyiapkan peserta, panitia dan anggaran nya,” tutur drg. Edo.
Dengan aplikasi ini setidaknya bisa mengakomodir kebutuhan dari 14 profesi tenaga kesehatan. Mulai dari Dokter, Dokter Gigi, Perawat, Sanitarian, Bidan, Nutrisionis, TLM, Promosi Kesehatan, Adminkes, Epidemiologi, Rekam Medis, Radiologi, Apoteker, Farmasi.
Inovasi ini ditargetkan sudah bisa dipergunakan oleh seluruh tenaga kesehatan di Sumbar pada Januari atau Februari 2025.
Sebagai upaya memperkenalkan aplikasi ini, drg. Edo mendapat dukungan positif dari berbagai pihak. Mulai dari Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumbar, Sekda Provinsi Sumbar hingga Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan.
“Kita telah berdiskusi dengan Direktur Peningkatan Mutu Tenaga Kesehatan, kita akan coba menjadikan aplikasi Bidadari Surga ini menjadi role model dan pilot project oleh Kementrian Kesehatan. Sehingga nanti akan di connect kan di 28 Bapelkes yang ada di seluruh Indonesia,” tuturnya.
BKOM sebagai institusi yang terakreditasi A siap untuk memfasilitasi Kab/Kota yang ingin melaksankaan pelatihan sesuai pelatihan yang mereka inginkan. BKOM dan Pelkes Sumbar juga ditargetkan sudah menjadi Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) pada awal 2025.
“Sehingga ketika sudah jadi BLUD nantinya kita akan jawab kebutuhan dari kab/kota pelatihan apa saja yang mereka butuhkan,” jelasnya.
Inovasi aplikasi Bidadari Surga ini rencananya juga akan didaftarkan BKOM dan Pelkes Sumatera Barat untuk Inovasi Goverment Award (IGA) 2025.
drg. Afando Ekardo saat ini juga tengah mengikuti Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) berkaitan dengan proyek perubahan dalam diklat PKN 2 angkatan ke XXXII Tahun 2024 yang diselenggarakan oleh BPSDM Sumbar bekerjasama dengan LAN RI.
Ia mengambil judul Strategi Pengembangan Kompetensi Sumber Daya Tenaga Kesehatan.
“Target jangka pendek dari pengembangan kompetensi ini bagaimana nakes di sumbar bisa dilatih maupun mengikuti pelatihan untuk pengembangan kompetensi,” ucapnya.
Kedua, bagaimana di 19 Kab/Kota bisa tersebar tenaga fasilitator yang kompeten. “Jadi ini kaitannya nanti informasi dan akses ke aplikasi bidadari surga. Ini target jangka panjang nya,” jelas putra asli daerah Solok ini didampingi Kasubbag TU Deni Berliana, SKM, MM, Kasie Diklat Ali Akbar, SKM, Mkes dan Kasie KOM Ns Tasrun Amir, Skep. (h/yes)