KAMPAR, HARIANHALUAN.ID —Proyek pengerjaan trase baru Jalan Lintas Sumbar-Riau Kilometer 106-107 di Desa Tanjung Alai, Kecamatan XIII Koto Kampar, yang amblas akibat longsor dikebut. Hingga Selasa (17/12), pengaspalan jalan belum dimulai.
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 1.4 Satuan Kerja Balai Pelaksana Jalan Nasional (Satker BPJN) Wilayah I Riau, Afdirman Jufri, menyampaikan, saat ini pengerjaan difokuskan pada tahap pemadatan agregat lapisan paling atas (Base A) dan penguatan bahu jalan.
“Sempat terjadi longsor di bahu jalan trase baru saat hujan lebat. Agar tidak terus meluas, kami langsung lakukan antisipasi dengan memasang bronjong di kedua sisi saluran air bawah timbunan trase untuk memperkuat lereng,” ujarnya, Selasa (16/12).
Bronjong merupakan keranjang kawat baja berlapis seng yang diisi dengan batu, digunakan untuk mencegah erosi dan memperkuat struktur tanah. Bronjong tersebut berfungsi sebagai penahan tanah untuk mencegah longsor kembali.
Selain itu, tahap ini menjadi langkah penting sebelum memasuki proses pengaspalan. Meskipun perbaikan telah berjalan dengan baik, namun untuk sementara waktu, lalu lintas di lokasi proyek masih belum bisa dibuka sepenuhnya untuk dua arah.
Hal ini dikarenakan masih ada beberapa pekerjaan yang perlu diselesaikan.
“Kami bekerja sama dengan Satlantas Polres Kampar untuk mengatur lalu lintas agar tetap lancar,” kata Afdirman.
Meskipun demikian, ia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir, karena arus lalu lintas di sekitar lokasi proyek masih dapat terkendali. Pihak BPJN terus berupaya untuk menyelesaikan pekerjaan perbaikan secepat mungkin agar masyarakat dapat kembali menikmati jalan yang nyaman dan aman.
Afdirman menargetkan proses pengaspalan selesai sebelum 25 Desember 2024, sesuai jadwal awal. Adapun jalan yang akan diaspal memiliki panjang 200 meter dengan lebar 7 meter.
“Pengaspalan diperkirakan hanya memakan waktu dua hari,” ungkapnya.
Terpisah, Direktur Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Riau, Kombes Pol Taufiq Lukman, mengimbau masyarakat yang melintasi jalur tersebut agar berhati-hati dan mematuhi arahan petugas di lapangan.
Sistem buka tutup dapat menyebabkan antrean kendaraan, terutama pada jam-jam sibuk. “Kami mengimbau pengguna jalan agar bersabar, berhati-hati, dan mengikuti instruksi petugas di lokasi untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tuturnya.
Ia menyebut, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan pihak BPJN Riau gar perbaikan dapat segera selesai. “Target kami adalah mengembalikan fungsi jalan dua arah secepat mungkin,” ujarnya. (*)