AGAM, HARIANHALUAN.ID – Dinas Arsip dan Perpustakaan Kabupaten Agam berupaya meningkatkan kualitas layanan perpustakaan sekolah yang terakreditasi, sesuai Standar Nasional Perpustakaan (SNP) dan peningkatan Indeks Pembangunan Literasi (IPL).
Salah satu upaya dilakukan menggelar sosialisasi akreditasi perpustakaan sekolah bagi kepala sekolah dan pengelola perpustakaan SD dan SMP se Kabupaten Agam.
“Kegiatan ini sangat penting dalam mendukung pengelolaan perpustakaan untuk memenuhi standar akreditasi, dan indikator yang harus dipenuhi agar layanan perpustakaan dapat dinilai optimal,” ujar Bupati Agam, Dr H Andri Warman saat membuka sosialisasi itu, Rabu (18/12).
Melalui sosialisasi itu, Andri Warman berharap dapat memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan, dalam menyiapkan dokumen dan data pendukung yang dibutuhkan.
Melalui sosialisasi itu, Andri Warman berharap dapat memperkuat kemampuan pengelola perpustakaan, dalam menyiapkan dokumen dan data pendukung yang dibutuhkan.
“Tentu juga dapat mendorong perpustakaan bertransformasi menjadi pusat literasi yang bisa mengembangkan ilmu pengetahuan bagi masyarakat,” katanya.
Bupati mengajak kepala sekolah, para guru dan pengelola perpustakaan sekolah untuk bersinergi dan berkomitmen dalam mengelola pustaka sesuai SNP.
“Mari kita jadikan perpustakaan sekolah sebagai sumber ilmu bagi peserta didik,” ajaknya.
Untuk itu, keberadaan perpustakaan dan manfaatnya perlu disosialisasikan demi peningkatan kualitas SDM peserta didik, serta menjalin kerjasama dengan penggiat literasi.
Tidak kalah penting katanya, memberikan dukungan anggaran untuk pengembangan dan pemanfaatan perpustakaan sekolah, serta pengelolanya.
Kepala Dinas Arsip dan Perpustakaan Agam, Roza Linda mengatakan, sosialisasi diikuti 20 perpustakaan diantaranya 14 SD dan 6 SMP, yang telah memenuhi syarat untuk akreditasi.
“Jumlah peserta sebanyak 40 orang, 20 orang kepala sekolah dan 20 pengelola perpustakaan,” terangnya.
Dikatakan, sosialisasi digelar untuk mewujudkan perpustakaan sekolah berstandar nasional, meningkatkan wawasan pengelola perpustakaan dan menciptakan tenaga perpustakaan yang profesional.
“Dalam sosialisasi ini kita mendatangkan narasumber yang ahli di bidangnya,” kata Roza. (*)