Ia menjelaskan, tertundanya peluncuran Program MBG di Sumbar disebabkan karena masih ada beberapa hal yang perlu dipersiapkan. Salah satunya pengadaan ompreng atau tempat makan yang sampai saat ini masih dalam perjalanan.
“Sampai sejauh ini, di Sumbar sendiri baru ada enam daerah yang menyatakan siap untuk menjalankan Program MBG pada tanggal 13 Januari mendatang, yaitu Payakumbuh, Limapuluh Kota, Pasaman, Pasaman Barat, Bukittinggi, dan Agam,” tuturnya.
Pelaksanaan MBG di enam kabupaten/kota ini dilaksanakan di bawah naungan Yayasan Mapalus yang bekerjasama dengan FPG Sumbar. Yayasan ini ditunjuk BGM untuk mendirikan dapur SPPG dengan pendampingan petugas Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI).
“Tanggal 13 Januari nanti, enam dapur yang dioperasikan oleh Yayasan Mapalus dan FGN Sumbar sudah siap untuk beroperasi. Untuk kabupaten/kota lainnya kami tidak tahu, yang kami data hanya yang ada di yayasan kita saja,” ucapnya.
Sampai detik ini, ucapnya, FGN Sumbar bersama yayasan Mapalus yang didampingi oleh petugas SPPG, terus memacu persiapan jelang pelaksanaan Program MBG yang akan berjalan di enam kabupaten/kota.
“Petugas SPPG BGN terus mendampingi kami setiap harinya. Mereka memberikan pendampingan dan penguatan untuk mempercepat kesiapan sarana dan prasarananya. Saat ini kesiapan kami sudah 90 persen lebih,” tutur Bayu.