SIJUNJUNG, HARIANHALUAN.ID— Dinas Kesehatan Kabupaten Sijunjung mencatat 2 kasus Demam Berdarah Dengue atau DBD periode dari tanggal 1 hingga 7 Januari 2025. Kedua pasien kasus tersebut berasal dari Kecamatan Tanjung Gadang yang dirujuk ke RSUD Ahmad Syafi’i Maarif Sijunjung.
Kabid Pencegahan dan pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Sijunjung Sri Suyati mengatakan bahwa saat ini untuk penanggulangan serta pencegahan penyebaran kasus DBD tersebut, Dinkes telah melakukan koordinasi dengan seluruh Puskesmas di wilayah Kabupaten Sijunjung untuk menggencarkan sosialisasi kepada warga masyarakat agar menjaga kebersihan lingkungan guna meminimalisir penyebaran Kasus DBD.
“Untuk itu, kita terus berupaya melakukan pencegahan DBD, seperti sosialisasi kepada masyarakat. Selanjutnya melakukan koordinasi dengan aparat setempat dan lintas sektor, terkait penggerakan dan pemberdayaan masyarakat untuk pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di masing-masing puskesmas/kecamatan,” ujarnya.
Sri Suyati juga mengingatkan bahwa nyamuk pembawa DBD dapat bersarang di tempat-tempat tak terduga seperti tempat minum hewan peliharaan, dispenser, lemari es dan vas bunga. Untuk itu, warga masyarakat diminta untuk meningkatkan kewaspadaan dengan menerapkan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) guna mengurangi risiko penularan.
“Kalau kita tidak menerapkan PSN, tentunya kasus DBD ini akan semakin banyak. Nyamuk DBD ini identik dengan musim penghujan dan berkembang biak di wadah-wadah yang berisi air bersih, seperti air hujan yang tertampung di botol atau wadah tertentu,” jelasnya.
Dinkes Kabupaten Sijunjung juga telah menyiagakan seluruh fasilitas kesehatan untuk menangani kasus DBD dan mengingatkan masyarakat jika mengalami keluhan atau gejala DBD seperti demam tinggi secara mendadak hingga mencapai suhu di atas 38 derajat celcius, bisa melakukan pemeriksaan di Puskesmas setempat atau ke fasilitas kesehatan terdekat.
“Kami dari pihak Dinkes Sijunjung juga memantau kasus DBD secara real-time untuk mengambil tindakan pencegahan yang tepat. Dengan demikian Puskesmas, baik rumah sakit dan semua faskes itu akan melaporkan dan kami dapatkan laporan real-time harian bahkan mingguan dan bulanan dari laporan faskes tersebut,” ucapnya. (*)