LIMAPULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID— Selama dua hari terakhir, hujan lebat terus mengguyur Kabupaten Lima Puluh Kota. Akibatnya, aliran air di sungai-sungai besar yang membentang dari daerah utara Sumbar mulai naik, bahkan meluap hingga menggenangi pemukiman warga.
Hingga Senin (13/1), di beberapa nagari di Kabupaten Lima Puluh Kota, seperti Nagari Pangkalan dan Nagari Gunuang Malintang, Kecamatan Pangkalan Koto Baru serta Nagari Muaro Paiti dan Nagari Sialang, Kecamatan Kapur IX aliran sungai meluap sampai ke rumah-rumah warga.
Wali Nagari Pangkalan, Rifdal Laksamano mengatakan, aliran Sungai Batang Maek yang membentang di sepanjang nagari tersebut sempat naik. Untung saja, air tidak sampai merendam rumah-rumah warga seperti yang terjadi beberapa tahun lalu.
“Tadi pagi air sempat naik. Luapan Sungai Batang Maek sempat sampai ke halaman rumah warga. Rumah dan areal pertanian sempat aman. Sekarang air sudah surut,” ujar Rifdal.
Terpisah, Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lima Puluh Kota, Ramadinol mengatakan, bencana alam masih menjadi ancaman di daerah itu.
“Hujan sedikit saja air sudah naik. Begitulah Limapuluh Kota. Daerah kita masih rawan ancaman bencana alam,” ujar Ramadinol.
Ia menjelaskan, hujan lebat yang melanda dua hari terakhir ini sudah membuat aliran sungai naik. Debit air Sungai Batang Maek dan Sungai Batang Sinamar memang terpantau naik.