Namun, KPU Sumbar menyatakan perlu dilakukan riset lebih lanjut untuk memastikan penyebab penurunan partisipasi ini. “Kita harus melakukan kajian akademis agar bisa menjawab persoalan ini secara menyeluruh,” ujarnya.
Dari data KPU, kata Jons Manedi, tingkat partisipasi pemilih tertinggi di Sumbar tercatat di Kota Sawahlunto dengan angka 79,90 persen. Sementara tingkat partisipasi terendah ada di Kota Padang dengan angka 49,18 persen.
Lebih jauh Jons Manedi menyampaikan, selain faktor kejenuhan, masalah teknis juga ditemukan. KPU mengungkapkan adanya kendala disribusi formulir C-Pemberitahuan, di mana lebih dari 300 ribu undangan tidak sampai ke pemilih.
“Melalui evaluasi mendalam, kita harapkan persoalan ini dapat diatasi demi meningkatkan angka partisipasi pemilih pada pemilu dan pilkada mendatang,” ucapnya. (*)