PADANG, HARIANHALUAN.ID – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) berkomitmen terus meningkatkan layanan kesehatan di 280 Puskesmas dan 77 RS yang ada di Provinsi tersebut.
Kabid Yankes Dinkes Sumbar, dr. Fionaliza, MKM yang ditemui Haluan di ruangannya, Selasa (7/1) mengatakan peningkatan layanan kesehatan dilakukan salah satunya dengan upaya transformasi kesehatan.
Ia menambahkan ada enam pilar transformasi kesehatan. Yaitu transformasi layanan primer, transformasi rujukan, ketahanan kesehatan, transformasi SDM kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sistem informasi kesehatan.
Transformasi kesehatan ini juga sejalan dengan program baru Presiden yaitu Pemeriksaan Kesehatan Gratis (PKG) bagi masyarakat yang berulang tahun yang tengah ramai dibicarakan.
“PKG ini menjadi bagian dari transformasi kesehatan kita saat ini. Setidaknya dari enam pilar tersebut salah satunya penguatan pelayanan primer,” ujarnya.
Penerapan PKG bagi masyarakat yang berulang tahun ini menjadi langkah promotif dan preventif layanan kesehatan di Fasilitas kesehatan (faskes) tingkat pertama yaitu Puskesmas.
Dengan program ini diharapkanasyarakat lebih aware (sadar) akan kesehatan dirinya.
“Harapan kita yang sehat terus terjaga kesehatannya dan yang sakit bisa kembali sehat,” tutur dr. Fionaliza.
Jika sebelumnya PKG atau skrining kesehatan hanya dominan bagi balita saja, namun dengan program ini menjadi salah satu upaya skrining kesehatan gratis sepanjang siklus kehidupan.
“Skrining untuk semua masyarakat di sepanjang siklus kehidupan. Pas hari ulang tahun gratis, skrining yang diberikan akan sesuai usia nya. Usia produktif yg akan diperiksa poin-poin mana yang sesuai,” terangnya.
Misalnya skrining talasemia, perkembangan, indra pendengaran, penglihatan pada balita, atau skrining diabetes melitus pada remaja, skrining faktor resiko jantung stroke bagi dewasa dan skrining kolesterol bagi lansia.
Namun saat ini, petunjuk teknis (Juknis) pelaksanaan program tersebut masih menunggu arahan Kementrian Kesehatan. Kabar terdengar program ini bakal mulai diterapkan pada bulan Februari mendatang.
“Bagaimana teknis sedang dirancang kementrian. Penerapan belum, karena kita harus memastikan kesiapannya dan pemetaan apa saja yang dibutuhkan,” ujarnya.
Dengan penamaan program baru ini diharapkan hasilnya lebih maksimal.
Skrining awal di puskesmas ini nantinya akan memilah, kalau masyarakat sehat apa yang dilakukan oleh puskesmas agar tetap sehat. Kalau sakit apakah harus dirujuk, tentunya sesuai kompetensi rumah sakit.
Bagian integrasi layanan primer ini juga muaranya pada konsep paradigma hidup sehat.
dr. Fionaliza juga menyebutkan dari 77 rumah sakit di Sumbar, satu rumah sakit tipe A yaitu RSUP Dr M. Djamil Padang, 2 RS khusus yaitu RS Khusus otak dan jiwa, 3 RS tipe B Umum yaitu RSUD M. Natsir di Solok, RSAM Bukittinggi dan RSUD Pariaman. Kemudian RS Tipe B khusus ada RS Paru. Dan lainnya ada RS tipe C dan tipe D.
Dinkes juga terus memperkuat fungsinya dalam pembinaan dan pengawasan terhadap mutu pelayanan kesehatan di Fasyankes.
“Terkait keluhan yang diterima kita juga terus melakukan pembinaan dan pengawasan dengan bersinergi dengan pihak RS, melibatkan organisasi profesi, Banyak penyatu rumah sakit, BPRS. Melibatkan Lembaga Independen Penyelenggara Akreditasi RS (LIPA), tim pembinaan dan penangan RS, untuk turun langsung ke RS.
Dengan penguatan layanan kesehatan mempersiapkan RS daerah untuk mampu memberikan layanan terhadap 9 penyakit penyumbang kematian terbanyak tambah 1 layanan jiwa.
Dinkes juga mengatakan layanan rumah sakit di Sumbar juga tidak kalah dengan layanan di luar negeri. Seperti pencegahan stroke.
19 RS milik pemerintah dan 1 RS provinsi terus diperkuat. Seperti kesiapan RS terkait seperti pelayan kanker, uronefro.
“Penguatan mulai peralatan, SDM dan penunjang lainnya akan terus diperkuat.
Termasuk mulai dari penguatan layanan puskesmas melalui skrining tadi,” tuturnya.
Selain itu kesediaan dokter spesialis yang mempuni akan bisa mengurangi kecendrungan masyarakat untuk memilih pengobatan di luar negeri.
Harapannya 19 RS itu akan memiliki kemampuan tatalaksana strata madya dan RSUP M. Djamil menjadi rujukan utama di Sumbar. Untuk puskesmas akan disiapkan penanganan awal. Jadi target bukan hanya menyelamatkan nyawa saja tapi mengurangi resiko kecacatan dari penyakit.
dr. Fionaliza juga mengimbau masyarakat untuk mulai kadar akan kesehatannya. “Sehat mulai dari diri kita, jangan abaikan semua keluhan yang ada. Periksakan diri secara teratur. Ramai-ramai datang utk skrining di puskesmas tidak berbayar,” ucapnya menutup. (*)