TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID — Ketua Tim Penolakan PLTS Singkarak Nagari Malalo Tigo Jurai, Eduardo menegaskan, perjuangan masyarakat Salingka Danau Singkarak menolak kehadiran PLTS terapung, masih akan terus berlanjut hingga rencana proyek ini benar-benar dihentikan total.
“Selaku Ketua Tim pemilik ulayat Danau Singkarak, kami akan mencoba bertemu dengan Gubernur. Kami sangat berharap benar kepada Gubernur sebagai Ayah bagi kami untuk membatalkan dukungan bagi PT ACWA Singkarak untuk membangun PLTS di kampung kami,” ucapnya.
Menurut Eduardo, masyarakat Salingka Danau Singkarak selama ini sudah cukup merasakan dampak negatif yang luar biasa dari beroperasinya PLTA Singkarak. Sejak PLTA beroperasi, tangkapan ikan masyarakat sudah sangat jauh berkurang dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.
“Jangan sampai kami jatuh di lubang yang sama dua kali. Kami takut kami yang sekarang mendapat sumpah dari anak cucu kami. Sudah cukup sudah. Kami berharap terutama kepada Gubernur untuk memperhatikan masyarakat. Turunlah ke bawah dan tanggapi aspirasi kami masyarakat Malalo Tigo Jurai,” jelasnya
Mewakili masyarakat Malalo Tigo Jurai, Eduardo mengaku kecewa dengan ketidakhadiran Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah dalam kegiatan sosialisasi yang digelar PT PLN Indonesia Power bersama PT Indo ACWA Tenaga Singkarak pada Rabu (15/1) kemarin.
Apalagi, ucapnya, ada kabar yang menyebutkan bahwa Gubernur Mahyeldi sempat akan hadir dalam forum itu. Namun setelah mendapatkan kabarnya banyaknya spanduk penolakan yang dipasang masyarakat pada hari H, Gubernur Mahyeldi kabarnya putar balik sesampainya di Batusangkar.