“Kami sangat kecewa berat denga Gubernur, Ibaratnya Gubernur adalah ayah kami, Tapi saat kami terjepit dia lari. Kami kecewa. Kami ini anaknya, kenapa kami ditinggalkan begitu saja,” tegasnya.
Untuk mendesak Gubernur Mahyeldi segera mencabut surat dukungan pembangunan PLTS terapung Singkarak, masyarakat Malalo Tigo Jurai juga mengaku telah meminta salah seorang anggota legislatif di DPRD Sumbar untuk memfasilitasi sejak dua minggu yang lalu
“Bahkan pak Shadiq Pasadiqoe sudah mencoba menjembatani pertemuan dengan Gubernur. Sampai kini bahasanya itu agenda Gubernur masih penuh,” ungkapnya.
Ia menegaskan, masyarakat Nagari Batipuh Selatan, bukannya anti pembangunan atau mempersulit investasi. Hanya saja, pembangunan yang dijalankan jangan sampai merampas hak dan merugikan masyarakat.
“Kalau ditempat lain silahkan saja. Bahkan kami sudah pernah menyatakan bahwa kami mau saja dibawa studi banding ke PLTS Cirata. o boleh saja. Tapi ACWA kan tidak berani,” jelasnya. (*)