Pertumbuhan Ekonomi Sumbar Menurun, Ini Kata Pakar Ekonomi UNAND!

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar

PADANG, HARIANHALUAN.ID – Pakar Ekonomi UNAND, Hefrizal Handra mengatakan, lesunya pertumbuhan ekonomi global berdampak pada lemahnya pertumbuhan ekonomi dunia secara keseluruhan, termasuk di Sumbar.

Apalagi Sumbar sudah mengalami penurunan pertumbuhan ekonomi sejak 10 tahun terakhir. “Pertumbuhan ekonomi Sumbar ini sudah lama mengalami keterlambatan, bahkan bisa dikatakan jauh dari rata-rata nasional. Ini disebabkan oleh beberapa hal. Di antaranya jumlah pengusaha di Sumbar sudah semakin turun. Kemudian adanya penurunan terhadap jumlah produksi yang mengakibatkan perekonomian Sumbar belum sepenuhnya pulih sejak pandemi Covid-19 berakhir,” ujarnya.

Sektor pariwisata sebagai salah satu pemasukan paling besar di Sumbar juga ikut melemah pascapandemi Covid-19. Bahkan hingga saat ini penataan sektor pariwisata dengan segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah masih belum mencapai peningkatan seperti saat belum terjadinya pandemi Covid-19.

Berangkat dari beberapa faktor tersebut, ia memperkirakan bahwa dengan berjalannya pemerintahan yang baru saat ini belum menjadi jaminan ekonomi Sumbar akan berada di titik aman. Ia melihat pemerintah belum menyentuh titik-titik fundamental yang seharusnya lebih dahulu diperbaiki.

“Kita tidak memungkiri bahwa faktor utama untuk membangkitkan dan menumbuhkan ekonomi Sumbar ini dorongan dari pemerintah. Sedangkan kita bisa melihat pemerintah sendiri belum optimal dalam mendorong pertumbuhan tersebut,” katanya.

Menurutnya, salah satu sektor yang paling memengaruhi pertumbuhan ekonomi Sumbar adalah sektor pariwisata. Apabila pemerintahan yang berjalan saat ini terus melakukan pergerakan dan perbaikan terhadap sektor tersebut sehingga terjadi peningkatan pengunjung, maka ekonomi sumbar sedikit demi sedikit juga akan mengalami perkembangan.

“Dalam mengembangkan sektor pariwisata, pemerintah daerah harus bahu-membahu bersama daerah lain. Karena jika tidak bersinergi, maka Sumbar hanya akan jadi daerah yang stuck di sini saja, perkembangan ekonomi pun bisa jadi semakin melemah,” ujarnya. (*)

Exit mobile version