Di sisi lain, pembangunan tahap kedua Flyover Sitinjau Lauik masih dalam kajian oleh PT Hutama Karya. Koentjoro menambahkan bahwa panjang dan desain jalan pada tahap kedua belum dapat dipastikan karena masih dilakukan survei dan studi kelayakan oleh pihak perusahaan.
“Kami sedang mengkaji tahap kedua dan setelah kajian selesai, kami akan mengetahui berapa panjangnya serta desain pastinya,” ujarnya. Koentjoro memperkirakan, panjang jalan pada tahap kedua bisa lebih panjang dari tahap pertama, sekitar 4 kilometer.
Anggaran yang dibutuhkan untuk tahap kedua juga masih belum dapat dipastikan, mengingat konstruksi tahap kedua belum dimulai. Koentjoro menambahkan bahwa estimasi biaya akan dipastikan setelah seluruh kajian, survei, dan proses lainnya selesai.
“Total biaya untuk tahap kedua masih belum diketahui, karena kami masih dalam proses kajian dan survei,” jelasnya.
PT Hutama Karya akan terus bekerja sama dengan pihak terkait, termasuk pemerintah pusat dan Pemprov Sumbar, untuk memastikan kelancaran proyek ini.
Proyek pembangunan Flyover Sitinjau Lauik, yang menjadi salah satu infrastruktur strategis di Sumbar, diharapkan dapat segera mengatasi masalah kemacetan yang selama ini menjadi keluhan masyarakat. Koentjoro berharap proyek ini bisa segera memberikan solusi bagi peningkatan mobilitas dan keselamatan lalu lintas.
Meski masih ada proses panjang yang harus dilalui untuk tahap kedua, Koentjoro optimistis bahwa pembangunan Flyover Sitinjau Lauik akan berjalan lancar dan selesai tepat waktu.