PADANG, HARIANHALUAN.ID- Penolakan keras atas PLTS Singkarak tidak hanya disampaikan secara verbal oleh tokoh masyarakat. Puluhan spanduk penolakan dari berbagai elemen masyarakat ranah dan rantau, juga berjejer di sepanjang jalan Nagari Malalo Tigo Jurai.
Menanggapi ragam penolakan itu, Wakil Ketua Komisi VI DPR Andre Rosiade didampingi Bupati Tanah Datar Eka Putra yang hadir saat sosialisasi rencana pembangunan PLTS menyatakan akan menjadikannya sebagai masukan.
Masukan bagi PLN untuk dilakukan kajian. Kajian tersebut, kata Andre, bisa jadi berupa PLN terus melakukan komunikasi dengan masyarakat atau PLN memindahkan lokasi rencana investasinya.
“Yang jelas, saya ingin menegaskan kepada masyarakat bahwa di zaman sekarang, tidak ada pemaksaan investasi ini harus dilaksanakan. Kita mengedepankan dialog dan terbuka,” kata Andre.
Andre juga menyatakan, kehadiran semua pihak pada sosialisasi pekan lampau itu, untuk membuka dialog dan menepis persepsi dari luar Sumbar seakan-akan masyakarat provinsi ini selalu anti terhadap investasi.
Merespon kontroversi PLTS Singkarak itu, Ketua DPRD Sumbar Muhidi melalui Komisi IV akan meng-agendakan rapat untuk membahas persoalan yang ada dengan pemerintah daerah.
“Kita akan sampaikan ini pada Komisi IV agar ditindaklanjuti. Akan diagendakan pembahasan bersama pemerintah daerah. Selain itu kita akan minta Komisi IV turun ke lapangan bertemu langsung dengan masyarakat, sehingga bisa diketahui akar perma salahan yang menyebabkan masyara kat menolak,” ujar Muhidi kepada Haluan, Senin (20/1/25).