PADANG, HARIANHALUAN.id–Bank Nagari pada tahun 2024 mampu mencatatkan perolehan laba sebesar Rp540,47 miliar (unaudited) atau sebelum diaudit.
Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra mengatakan perolehan laba tersebut naik Rp16,70 miliar atau 3,19 persen dari tahun 2023 yang hanya Rp523,77 miliar (audited).
“Alhamdulillah aset kita saat ini sudah sebesar Rp33,11 triliun,” ujar Gusti saat jumpa pers Kinerja 2024 di Lantai 4 Kantor Pusat Bank Nagari, Selasa (21/1).
Turut hadir Direktur Keuangan Roni Edrian, Direktur Operasional Zilfa Efrizon, Direktur Kepatuhan Sukardi serta Komisaris Utama Bank Nagari Andri Yulika.
Gusti mengatakan pertumbuhan aset tersebut ditopang oleh penyaluran kredit yang mencapai Rp25,55 triliun dan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp26,68 triliun.
Gusti menambahkan Bank Nagari juga membuktikan komitmennya terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumbar.
Hal ini terlihat dari komposisi kredit/pembiayaan UMKM terhadap total kredit/pembiayaan produktif pada tahun 2024 yang mencapai 82,47 persen.
Total penyaluran kredit/pembiayaan kepada UMKM pada tahun 2024 mencapai Rp6,50 triliun, tumbuh Rp242,63 miliar atau 3,88 persen dari tahun 2023.
Bank Nagari juga ikut mendukung program pemerintah diantaranya Penyaluran KUR Bank Nagari tahun 2024 mencapai Rp1,92 triliun yang diberikan 10.539 debitur yang terdiri dari penyaluran KUR Konvensional sebesar Rp1,53 triliun kepada 7.884 debitur, dan penyaluran KUR Syariah sebesar Rp394,70 miliar kepada 2.655 debitur.
Secara umum Bank Nagari juga menguasai pasar di Sumbar baik secara konsolidasi maupun syariah dengan share aset, kredit dan DPK di atas 30 persen bahkan untuk syariah mencapai 40 persen.
Rasio keuangan diantaranya CAR mencapai 23,09 persen, meningkat dari tahun 2023 sejalan dengan pertumbuhan Modal Disetor dan Laba bersih Bank. Kemudian ROA 2,12 persen, ROE 14,61 persen serta NIM sebesar 5,99 persen.
LDR sebesar 95,76 persen yang menunjukkan kemampuan Bank dalam memanfaatkan Dana Pihak Ketiga menyalurkan kredit secara optimal.
Sementara itu NPL atau rasio kredit bermasalah sebesar 1,85 persen, membaik dari tahun 2023 sebesar 1,98 persen, BOPO mencapai 80,56 persen dan CASA mencapai 40,97 persen.
Bank Nagari juga senantiasa mengembangkan produk/layanan berbasis digital untuk memenuhi kebutuhan nasabah dan mendorong pertumbuhah bisnis bank kedepan.
Layanan digital Bank Nagari terus diminati oleh nasabah, dilihat dari jumlah user yang meningkat dari tahun sebelumnya.
Seperti User Nagari Mobile Banking Ollin tahun 2024 mencapai 214.492 user, meningkat 151.661 user dari tahun 2023.
Bank Nagari juga senantiasa mendukung kebijakan regulator dalam pengembangan layanan perbankan, diantaranya Laku Pandai yang dicanangkan oleh OJK dan QRIS oleh Bank Indonesia.
Laku Pandai Bank Nagari yang dikenal dengan Bank Nagari Link telah memiliki 4.407 agent, meningkat 767 agent dari tahun 2023.
Merchant QRIS Bank Nagari pada tahun 2024 mencapai 41.983 merchant, meningkat 5.143 merchant dari tahun 2023.
Outlet QRIS Bank Nagari pada tahun 2024 mencapai 43.330 merchant, meningkat 5.330 merchant dari tahun 2023.(h/ita)