Dinikmati 10.539 UMKM, Bank Nagari Kucurkan KUR Rp1,92 Triliun pada 2024

PADANG, HARIANHALUAN.id— Selama tahun 2024, Bank Nagari telah menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp1,92 triliun kepada sebanyak 10.539 debitur/nasabah.

Terdiri dari penyaluran KUR konvesional sebesar Rp1,53 triliun untuk 7.884 debitur dan KUR syariah sebesar Rp394,70 miliar untuk 2.655 debitur.

Demikian dikatakan Direktur Utama Bank Nagari Gusti Candra di Kantor Pusat Bank Nagari Jl. Pemuda No.21 Padang, Selasa (21/1).

Penyaluran KUR tersebut sudah terealisasi hampir seratus persen dari rencana penyaluran KUR Bank Nagari pada tahun ini sebesar Rp2 triliun.

Dikatakan Gusti pinjaman KUR diantaranya ada KUR Super Mikro dengan plafond pinjaman Rp1 Juta hingga Rp10 Juta, dan KUR Mikro pinjaman Rp10 Juta hingga Rp100 juta.

“Selanjutnya juga ada namanya KUR Kecil dengan pinjaman di atas Rp100 Juta sampai Rp500 Juta dan KUR Khusus dengan pinjaman Rp1 Juta sampai Rp500 juta,” tambahnya.

Bank Nagari memberikan perhatian dan kepedulian yang sangat besar kepada sektor UMKM yang menjadi katalis utama PDRB Sumatera Barat.

Terbukti, berdasarkan bidang usaha, terbesar penyaluran KUR Bank Nagari adalah untuk sektor perdagangan serta bidang usaha sektor pertanian, perburuan dan kehutanan.

“Terbesar untuk sektor pertanian, perburuan, kehutanan, peternakan dan perikanan. Kemudian sektor perdagangan, industri kecil, jasa-jasa, akomodasi makan minum, transportasi dan pergudangan serta pariwisata,” ujarnya.

Dikatakan lulusan Sarjana Pertanian Universitas Andalas itu suku bunga pinjaman KUR bervariasi sebesar 3 hingga 9 persen per tahun tergantung jenis KUR.

Gusti menambahkan Bank Nagari telah membuktikan komitmennya
terhadap perkembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Sumbar.

Hal ini terlihat dari komposisi kredit/pembiayaan UMKM terhadap total kredit/pembiayaan produktif pada tahun 2024 yang mencapai 82,47 persen.

“Total penyaluran kredit/pembiayaan kepada UMKM pada tahun 2024 mencapai Rp6,50 triliun, tumbuh Rp242,63 miliar atau 3,88 persen dari tahun 2023,” terangnya.

Ia mengatakan untuk menekan risiko kredit macet dilakukan seleksi awal yang baik melalui penerapkan Credit Scroring dalam pemberian kredit.

Selanjutnya melakukan penyebaran risiko. Memahami karakteristik usaha dan kearifan lokal serta melakukan pembinaan dan konsultasi secara berkala kepada debitur.

Juga melakukan monitoring harian, mingguan dan bulanan, dan melakukan penagihan dan melakukan edukasi kepada debitur agar membayar sesuai tanggal valuta.

“Serta mempermudah urusan dan memberikan keringanan untuk debitur bermasalah yang mempunyai itikad baik menyelesaikan pinjaman bermasalahnya,” tuturnya lagi.

Syarat mendapatkan pinjaman KUR dan skim UMKM lainnya di Bank Nagari dikatakan Gusti secara umum yakni mempunyai usaha produktif dan layak.

Syarat lainnya Memiliki Nomor Induk Kependudukan (NIK) yang dibuktikan dengan kartu identitas KTP Elektronik atau Surat Keterangan Pembuatan KTP Elektronik.

Calon Debitur dengan plafond diatas Rp50 Juta wajib memiliki NPWP, tidak mempunyai kredit/pembiayaan menunggak/bermasalah (SLIK-OJK atau dulu disebut BI-Checking harus lancar/bersih).

Kemudian nemiliki Dokumen Legalitas Usaha atau minimal Nomor Induk Berusaha (NIB) atau Surat Keterangan Usaha dari wali nagari/lurah/kepala desa.

“Khusus untuk KUR, maka calon penerima disyaratkan belum pernah menikmati kredit/pembiayaan komersial,” ujarnya lagi menambahkan.

Kecuali kredit/pembiayaan konsumsi untuk keperluan rumah tangga, kredit/pembiayaan skema/skala ultra mikro atau sejenisnya, pinjaman pada perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi atau perusahaan pembiayaan berbasis digital.

Bank Nagari menunjukkan kinerja cemerlang pada tahun 2024 dengan mampu mencatatkan perolehan laba bersih sebesar Rp540,47 miliar (unaudited) atau sebelum diaudit.

Aset bertumbuh sebesar Rp33,11 triliun, penyaluran kredit mencapai Rp25,55 triliun dan penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) Rp26,68 triliun.

Secara umum Bank Nagari juga menguasai pasar di Sumbar baik secara konsolidasi maupun syariah dengan share aset, kredit dan DPK di atas 30 persen bahkan untuk syariah mencapai 40 persen.

Kinerja terbaiknya selama tahun 2024, juga dibuktikan dengan 30 penghargaan bergengsi tingkat nasional yang berhasil diraih bank kebanggaan masyarakat Sumbar itu. (h/ita)

Exit mobile version