PADANG, HARIANHALUAN.ID — Himpunan Tjinta Teman (HTT) Padang menunjukkan keseriusan dalam melestarikan budaya dengan membuka kelas bahasa Mandarin. Kelas tersebut tidak hanya untuk mengajarkan bahasa, melainkan juga untuk meningkatkan pemahaman budaya kepada generasi muda.
Wakil Ketua HTT Padang, Albert Hendra Lukman didampingi Sekretaris HTT Padang, Johnson Salean mengatakan, kelas tersebut diharapkan bisa memberi kesempatan bagi generasi muda Tionghoa untuk mempelajari bahasa Mandarin yang kini mulai ditinggalkan oleh generasi penerus.
“Kami ingin membuka pintu bagi generasi muda untuk lebih mengenal sejarah dan tradisi. Kami meyakini upaya ini langkah yang tepat dalam melestarikan kebudayaan di tengah terpaan era modern saat ini,” ujarnya saat menerima kunjungan tim Haluan yang dipimpin oleh Wakil Pemimpin Redaksi, Isra Hermanto; Manager Digital, Nasrizal; Redaktur, Leni Marlina; Sekretaris Redaksi, Dafit Revalon; dan reporter, Ramadhana di Gedung HTT, Rabu (22/1).
Albert mengatakan, pada era Orde Baru, tidak mampu menggunakan bahasa Mandarin menjadi kebanggaan bagi masyarakat Tionghoa di Padang. Sebab, hal tersebut menjadi bukti bahwa masyarakat Tionghoa Padang mampu berbaur dengan masyarakat lokal.
“Namun setelah era globalisasi, hal itu menjadi kerisauan bagi kami. Sebab, jika di pentas internasional kami seperti tidak dianggap bukan dari orang Tionghoa, karena tidak bisa berbahasa Mandarin sama sekali,” ujarnya.
Berangkat dari hal tersebut, HTT berencana meluncurkan kelas Mandarin untuk membenahi masalah kemampuan bahasa Mandarin bagi orang Tionghoa.