PADANG, HARIANHALUAN.ID- Pembangunan akses jalan yang menghubungkan Teluk Bayur dengan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) dipandang sangat penting bagi kemajuan perekonomian Sumatera Barat.
Menurut Ketua Pusat Transportasi LPPM Universitas Andalas, Yostrizal, Ph.D., proyek ini akan memperlancar transportasi barang, manusia, dan jasa antara wilayah Pariaman dan Kota Padang. Dengan adanya jalan baru, diharapkan kemacetan di jalur utama dapat terurai.
“Jalan ini akan sangat membantu dalam mengurangi kemacetan di jalur utama yang sangat padat, khususnya saat jam sibuk,” ujar Yostrizal.
Yostrizal menjelaskan bahwa jalan sepanjang lebih dari 26 kilometer ini juga akan berfungsi mengurangi kepadatan lalu lintas yang terjadi setiap hari, terutama di jam sibuk.
“Jika jalan ini selesai dibangun, volume kendaraan yang menuju Kota Padang akan terbagi menjadi dua, sehingga mengurangi kemacetan dan kesemrawutan lalu lintas yang selama ini terjadi,” lanjutnya.
Namun, Yostrizal juga mengingatkan adanya tantangan lain terkait rencana pembangunan jembatan di sepanjang jalur pantai barat Kota Padang. Kawasan Pantai Padang sudah lama dikenal sebagai tempat bersantai dan berolahraga oleh masyarakat.
Jika jembatan nantinya dijadikan sebagai spot wisata untuk melihat matahari terbenam, maka akan ada dampak negatif terhadap fungsi utama jalan tersebut, yaitu sebagai akses transportasi.