JAKARTA, HARIANHALUAN.ID – Bencana hidrometeorologi basah masih mendominasi dalam catatan kejadian yang dirangkum oleh Pusat Pengendali dan Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) selama dua hari terakhir, Selasa (28/1) hingga Rabu (29/1) pukul 07.00 WIB.
Laporan pertama yang dirangkum adalah peristiwa banjir di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, pada Selasa (28/1) pukul 06.30 WITA, yang menyebabkan 215 KK terdampak.
Peristiwa ini terjadi setelah hujan dengan intensitas tinggi mengguyur wilayah Kabupaten Poso dan meluapnya Sungai Kodina sehingga merendam 215 rumah, dua fasilitas pendidikan dan dua fasilitas ibadah.
Banjir ini merendam Desa Pasir Putih, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah.
BPBD Kabupaten Poso lakukan upaya pertolongan dan asesmen terhadap warga terdampak.
Berikutnya bencana banjir melanda Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat, Selasa (28/1) pukul 12.00 WIB. Banjir dengan tinggi muka air mencapai 1 meter tersebut menyebabkan 120 jiwa dan 30 rumah terdampak.
Kejadian ini melanda Desa Rawa Panjang dan Desa Pabuaran, Kecamatan Bojonggede, Kabupaten Bogor, Provinsi Jawa Barat.
Hasil kaji cepat sementara, banjir dipicu oleh hujan dengan intensitas yang tinggi dan meluapnya Kali Kleret serta Kali Balong yang mengalami penyempitan, adapun kondisi genangan banjir di beberapa titik sudah mulai berangsur surut.
BPBD Kabupaten Bogor lakukan asesmen dan koordinasi dengan aparat pemerintah kecamatan di wilayah terdampak.
Selanjutnya dampak banjir dirasakan oleh 585 KK warga di Desa Mbawi Kecamatan Dompu, Kabupaten Dompu, Provinsi Nusa Tenggara Barat, sejak Selasa (28/1) pukul 14.00 WITA.
Banjir yang dipicu oleh curah hujan tinggi dan meluapnya air sungai itu juga menggenangi 60 hektare lahan persawahan dan tiga titik saluran irigasi.
BPBD Kabupaten Dompu lakukan upaya pertolongan kepada warga terdampak dan berkoordinasi dengan aparat pemerintah kecamatan dan desa terdampak.
Kemudian banjir akibat tingginya intensitas hujan di wilayah Kalimantan Timur sebabkan tiga kelurahan di dua kecamatan terdampak di Kota Samarinda, Selasa (28/1) pukul 08.00 WITA.
Ketiga kelurahan tersebut adalah Kelurahan Sempaja Timur serta Kelurahan Desa Budaya Pampang di Kecamatan samarinda Utara dan Kelurahan Gunung Lingai di Kecamatan Sungai Pinang, peristiwa ini mengakibatkan 841 KK dan 703 rumah terdampak.
Hingga Selasa (28/1) pukul 21.00 WITA ketinggian air dilaporkan masih bervariasi mulai dari 20-150 sentimeter.
BPBD Kota Samarinda beserta tim gabungan melakukan asesmen dan evakuasi dan pertolongan kepada warga terdampak banjir.
BNPB mengimbau untuk pemerintah daerah dan masyarakat tetap waspada terhadap potensi bencana banjir susulan dan mempersiapkan rencana evakuasi mulai dari tingkat keluarga hingga komunitas serta mempersiapkan kebutuhan darurat seperti obat-obatan, makanan, air dan sebagainya.
Pemerintah daerah diimbau untuk memperhatikan kondisi peralatan, melakukan pemantauan pada wilayah dengan risiko tinggi bencana. Ikuti selalu informasi yang dapat dipertanggungjawabkan dan mengikuti instruksi dari petugas berwenang.(*)