Terkait integritas pers, Jons menilai bahwa sebagian besar insan pers telah menjaga standar profesionalisme dalam menyampaikan informasi terkait tahapan pemilu. Meski masih ada segelintir oknum yang kurang baik, tapi secara umum pers telah menjalankan tugasnya dengan penuh tanggung jawab.
“Pers yang ideal adalah yang selalu memberikan informasi yang benar dan informatif. Setiap informasi yang didapat di lapangan sebaiknya dikonfirmasi kebenarannya sebelum dipublikasikan,” katanya.
Ia berharap hubungan baik antara KPU dan pers dapat terus terjaga serta semakin ditingkatkan ke depannya. Komunikasi yang efektif dan lancar antara kedua pihak dinilai sebagai kunci dalam menyukseskan penyelenggaraan pemilu yang transparan dan berintegritas.
Sementara itu, Ketua Bawaslu Sumbar, Alni, mengatakan pers memiliki peran penting sebagai garda terdepan dalam memberikan informasi terkait demokrasi dan penyelenggaraan pemilu. Tugas pers sejalan dengan Bawaslu dalam hal pencegahan dan pendidikan politik kepada masyarakat.
“Salah satu tugas pengawas pemilu adalah memberikan pencegahan serta pendidikan politik, dan itu bisa dilakukan secara maksimal jika pers terlibat di dalamnya,” ujar Alni, Sabtu (8/2).
Alni mengatakan, pers tidak hanya menjadi sumber informasi, tetapi juga berperan dalam memberikan pencerahan kepada masyarakat serta mencegah potensi permasalahan dalam pemilu. Selain itu, pers juga memiliki peran penting dalam pendidikan informasi dan mendorong partisipasi aktif masyarakat.
Dengan keberadaan pers yang kini sangat dinamis dan berkembang pesat, penyampaian informasi yang akurat serta edukasi politik bagi masyarakat menjadi lebih efektif.