GAZA, HARIANHALUAN.ID- Ratusan situs arkeologi di Gaza rusak akibat serangan Israel. Kementerian Pariwisata dan Purbakala di Palestina mencatat dari 316 situs bersejarah, 226 dinyatakan rusak.
Kementerian tersebut bekerja sama dengan Pusat Pelestarian Warisan Budaya merilis laporan tentang Inven taris Kerusakan dan Risiko Terhadap Situs Warisan Budaya di Gaza, pada Rabu (5/2) lalu.
Mereka menilai kerusakan pada situs-situs tersebut merupakan akibat dari agresi Israel baru-baru ini. ”Kementerian Pariwisata dan Purbakala pada hari Rabu mengumumkan bahwa 226 situs arkeologi di Gaza telah rusak akibat serangan langsung Israel,” tulis laporan tersebut.
Bersama 13 pakar Palestina, mereka juga bekerja sama dengan tim Universitas Oxford selama setahun. Laporan tersebut meneliti 316 situs warisan budaya di Gaza.
“Situs warisan budaya (itu) meliputi situs arkeologi, bangu nan warisan, museum, bangunan keagamaan, pemakaman bersejarah, tempat wisata budaya, situs alam, dan tempat bersejarah,” kata Menteri Pariwisata dan Purbakala, Hani Al-Hayek di Ramallah.
Menteri tersebut menunjukkan bahwa laporan itu berdasarkan pada survei lapangan menyeluruh dari semua situs, analisis citra satelit, pengumpulan data dan pembuatan model situs individual.
Kemudian, informasi ini dianalisis untuk menilai tingkat kerusakan. Hasilnya, dari 316 situs sebanyak 138 lainnya mengalami kerusakan besar.
Kemudian, 61 situs mengalami kerusakan sedang dan 27 situs mengalami kerusakan ringan. Hanya 90 situs yang tidak mengalami rusak.
Menurut perkiraannya, anggaran yang diperlukan untuk pemulihan sektor warisan budaya sebesar 261,15 juta Euro. Ini membutuhkan tiga tahapan selama delapan tahun.
Tahap pertama melibatkan intervensi mendesak untuk menyelamatkan serta mendukung situs yang terancam punah dan memerlukan dana sebesar 31,2 juta Euro.
Tahap kedua melibatkan intervensi untuk memulihkan dan merehabilitasi situs yang sebagian terancam punah dan membutuhkan dana sebesar 96,72 juta Euro.
Dan tahap terakhir berkaitan dengan rekonstruksi situs yang terancam. Dana yang dibutuhkan pada tahap ini berkisar 133,23 juta Euro.
Menurut Menteri Al-Hayek, situs arkeologi bersejarah ini merupakan bagian penting dari sejarah dan identitas rakyat Palestina. Menjadikan situs-situs ini sebagai target serangan sama seperti menghapus dan menghancurkan bagian penting serta pilar dasar identitas nasional Palestina.
Data Biro Pusat Statistik Palestina (PCBS), dilansir Ana dolu Agency, mencatat lebih dari 300.000 bangunan di Gaza telah hancur sebagian atau seluruhnya sejak serangan ber langsung pada 7 Oktober 2023 lalu.
Skala kerusakan memicu tuduhan Israel melakukan “genosida budaya” di wilayah kantong tersebut. Arkeolog Simon Brelaud juga menggarisbawahi pentingnya pelestarian warisan budaya Gaza dan sekitarnya.
Sejarah di wilayah tersebut penting bagi Palestina dan Timur Tengah. Diketahui, Gaza adalah wilayah Palestina yang mayoritas penduduknya muslim. (*)