HARIANHALUAN.ID – Hari Pers Nasional (HPN) ke-79 baru saja diperingati, Minggu 9 Februari 2025. Peringatan HPN tahun ini berlangsung dalam suasana memprihatinkan. Prihatin atas kondisi media yang sedang tidak baik-baik saja. Prihatin juga dengan friksi di tubuh Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) yang berlarut-larut. Apa masalahnya? Apa solusi? Berikut catatan seputar HPN 2025 yang serba memprihatinkan itu.
Berbeda dari tahun-tahun sebelumnya, peringatan HPN tahun ini berlangsung di tiga kota, yakni di Pekanbaru, Riau, di Banjarmasin, Kalimatan Selatan, dan di Solo, Jawa Tengah. Presiden tak hadir. Dewan Pers tak mampir. HPN tahun-tahun sebelumnya, selalu tampil. Minimal diwakili Wapres. Tahun ini, tak. Presiden Prabowo Subianto memilih menyampaikan ucapan selamat HPN 2025 melalui rekaman yang diunggah di kanal Youtube Sekretariat Presiden, Minggu (9/2/2025).
“Tahun ini perayaan HPN dirayakan dengan rasa prihatin. Untuk pertama kalinya, HPN digelar di tiga tempat, di Pekanbaru, di Banjarmasin dan di Solo. Ini mencerminkan adanya perbedaan prinsip yang membuat PWI dalam kondisi tidak baik-baik saja,” ujar Zulmansyah Sakedang, Ketua Umum PWI Pusat dalam pidatonya pada puncak peringatan HPN di Ballroom Hotel Mutiara Merdeka, Pekanbaru, Minggu (9/2/2025).
Zulmansyah secara terbuka meminta maaf kepada insan pers dan berbagai pihak yang merasa terganggu dengan dinamika internal PWI. Sejak didirikan pada 9 Februari 1946, PWI selalu menjadi garda terdepan dalam perjuangan pers nasional.
“Namun, tahun ini kita menghadapi realitas pahit. Meski demikian, semangat pers tidak boleh surut. Semoga pada HPN tahun depan, kita bisa solid dan bersatu kembali,” ujar mantan Ketua PWI Riau dua periode ini. HPN di Riau mengusung tema “Pers Berintegritas Menuju Indonesia Emas.”
Sementara HPN 2025 di Banjarmasin juga berlangsung dalam suasana prihatin. Setidaknya, sejumlah wartawan yang hadir di bumi Kalimantan Selatan itu, merasakan hal yang sama dengan rekan-rekannya yang merayakan HPN di Pekanbaru. Sedih, prihatin dan merasa ada sesuatu yang hilang. Termasuk jurnalis di Solo yang khusus memperingati HPN di kota kelahiran PWI itu. Mereka memilih berkontemplasi dengan tema “Jaga Persatuan, Wis Ora Wayahe Musuhan.” “Jaga Persatuan, Jangan Bermusuhan.”
HPN 2025 di Banjarmasin berlangsung di bawah tanggung jawab Hendri Ch Bangun, Ketum PWI hasil Kongres Bandung yang tetap bertahan meski sudah diberhentikan penuh sebagai anggota PWI oleh Dewan Kehormatan (DK) PWI pada Juli 2024 lalu. Tema HPN di Banjarmasin “Pers Mengawal Ketahanan Pangan untuk Kemandirian Bangsa.”
Kasus “Cashback”
Mengapa PWI ‘pecah’ dan jadi dua kubu? PWI hasil KLB yang dipimpin Zulmansyah Sakedang dan PWI hasil Kongres Bandung dengan Ketua Hendri CH Bangun.