PADANG, HARIANHALUAN.ID– PT Semen Padang turut berperan besar dalam menyelesaikan masalah sampah di Kota Padang, bahkan hingga ke seluruh Sumatera Barat. Dalam Rapat Koordinasi Pengelolaan Sampah yang berlangsung pada Selasa (11/2) di Wisma Indarung PT Semen Padang.
Direktur Utama PT Semen Padang, Indrieffouny Indra, menjelaskan bahwa perusahaan tersebut telah lama mengimplementasikan solusi inovatif dalam pengelolaan sampah, termasuk melalui penggunaan limbah sebagai bahan bakar alternatif.
Indrieffouny menegaskan bahwa kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan masyarakat sangat penting dalam mewujudkan solusi berkelanjutan untuk masalah sampah.
“Kolaborasi ini penting untuk menciptakan solusi yang tidak hanya mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menciptakan nilai ekonomi bagi masyarakat sekitar,” ujar Indrieffouny.
Semen Padang telah melaksanakan program Alternative Fuel and Raw Material (AFR) untuk mengurangi ketergantungan pada batubara. Program ini memanfaatkan limbah seperti sekam padi, serbuk gergaji, dan sampah organik sebagai bahan bakar alternatif dalam proses produksi semen.
“Saat ini, penggunaan bahan bakar alternatif di PT Semen Padang baru mencapai 3 persen dari total kebutuhan batubara, namun kami menargetkan bisa meningkat menjadi 6 persen pada 2025 dan 30 persen pada 2029,” lanjutnya.
Selain itu, perusahaan juga menjalankan program budidaya maggot BSF (Black Soldier Fly) yang bekerja sama dengan Pemerintah Kota Padang. Program ini bertujuan untuk mengurangi sampah sekaligus menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat.
“Budidaya maggot ini tidak hanya membantu mengurangi jumlah sampah, tetapi juga menghasilkan produk bernilai ekonomi seperti pakan ternak dan pupuk organik,” ungkapnya.
Indrieffouny juga menyampaikan bahwa PT Semen Padang terus berupaya meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif yang lebih ramah lingkungan. Salah satu upaya terbaru adalah dengan menanam kaliandra, sebuah tanaman penghasil energi terbarukan, di kawasan perhutanan sosial.
“Penanaman kaliandra ini melibatkan masyarakat sekitar perhutanan sosial untuk meningkatkan pendapatan mereka sekaligus mendukung pemanfaatan energi terbarukan,” tambahnya.
Selain itu, Indrieffouny mengungkapkan bahwa PT Semen Padang juga bekerja sama dengan Pemko Padang terkait pembangunan fasilitas pengolahan sampah menjadi Refuse Derived Fuel (RDF).
Fasilitas ini diharapkan dapat mengurangi jumlah sampah yang masuk ke TPA serta meningkatkan penggunaan bahan bakar alternatif di pabrik Semen Padang.
PT Semen Padang menunjukkan bahwa perusahaan besar pun bisa berkontribusi dalam mengatasi masalah sampah dengan menerapkan teknologi yang ramah lingkungan serta melibatkan masyarakat dalam setiap langkahnya. (*)