Upgrade Ilmu Penyakit Dalam, PIB ke-22 Digelar Tiga Hari

PIB

Panita Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang memberikan keterangan pers terkait persiapan kegiatan, Senin (6/5/2022). IST

HALUANNEWS, PADANG – Ilmu kedokteran terus berkembang dari waktu ke waktu. Selalu saja ada penemuan terbaru untuk pengobatan maupun pencegahan penyakit. Karena itu, para dokter harus bisa meluangkan waktunya untuk update ilmu-ilmu terbaru, melalui berbagai seminar, konferensi atau jurnal-jurnal ilmiah yang rutin digelar organisasi profesi ataupun lembaga kesehatan yang berwenang.

Salah satunya adalah panitia Pertemuan Ilmiah Berkala (PIB) yang rutin digelar Bagian Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang. Pada Jumat-Minggu (10-12/6) mendatang, PIB ke-22 akan digelar di ZHM Premiere Hotel Padang, secara hybrid baik offline dan online.

Hal tersebut diungkapkan Ketua Panitia Pelaksana PIB ke-22  dr. Eifel Faheri, SpPD-KHOM, FISQua kepada wartawan, Senin (6/5/2022).

Menurut Eifel, hipertensi masih menjadi kasus penyakit yang paling banyak ditemukan dihampir semua rumah sakit dan fasilitas kesehatan di Indonesia. Untuk menekan jumlah kasus, perlu pengembangan dan pemutakhiran ilmu kesehatan agar penanganan dan perawatan pasien hipertensi bisa dilakukan secara maksimal dan tepat.

“Meningkatnya angka kesakitan dan kematian yang terkait dalam bidang ilmu penyakit dalam di Indonesia, memerlukan peningkatan pelayanan yang komprehensif dan berkualitas oleh para dokter umum dan dokter spesialis penyakit dalam,” kata Eifel Faheri.

Eifel mengatakan, untuk kegiatan PIB ke-22 pihaknya bekerja sama dengan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI) Cabang Sumbar.

Sampai saat ini sudah ada sebanyak 880 peserta yang telah mendaftar untuk hadir baik secara offline maupun online. Para peserta berasal dari dokter dan tenaga kesehatan yang berada di daerah baik di Provinsi Sumbar, maupun provinsi tetangga. Panitia juga masih membuka pendaftaran peserta hingga hari H nanti.

Kegiatan PIB sendiri akan dibagi dalam dua kegiatan, yakni workshop dan simposium. Di kegiatan workshop yang dilaksanakan pada tanggal 10 Juni, ada tiga topik yang akan dijelaskan tentang ilmu kesehatan baru terkait penanganan hipertensi, transfusi darah dan manajemen nyeri.

“Tiga topik sengaja dipilih, karena ketiga penyakit tersebut paling banyak ditemukan di hampir seluruh rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya. Jadi kami ingin, para peserta ini bisa mengupdate ilmu mereka tentang bagaimana merawat pasien hipertensi, cara transfusi darah, manajemen nyeri,” ujarnya.

Wakil Ketua Panitia PIB Ilmu Penyakit Dalam RSUP dr. M. Djamil Padang, dr. Roza Mulyana, SpPD-KGer, FINASIM menambahkan, ada 11 bidang yang berada di ilmu penyakit dalam, yaitu Alergi-Imunologi, Endokrin Metabolik, Gastroentero-Hepatologi, Geriatri, Ginjal Hipertensi, Hematologi-Onkologi Medik, Kardiologi, Psikosomatik, Pulmonologi, Reumatologi, dan Tropik Infeksi.

Ia mengungkapkan, narasumber atau pemateri yang akan memaparkan materi dalam PIB tersebut, di antaranya Dr. dr. Harnavi Harun, Sp.PD-KGH, FINASIM tentang Hypertensive Emergency, dr. Eifel Faheri, SpPD-KHOM, FISQua tentang Hematologi Onkologi Medik.

Kemudian Dr. dr. Irza Wahid, Sp.PD-KHOM, FINASIM yang akan memaparkan tentang Aman Bersama Opioid: Bagaimana Mengatasi Nyeri pada Pasien yang Dirawat Inap dan Rawat Jalan, dan para narasumber berkompeten lainnya.

“Istimewanya, para peserta juga mendapatkan kredit poin sesuai dengan yang telah ditentukan panitia,” katanya. (*)

Exit mobile version