Selain itu, Sumbar juga menghadapi banyak tantangan yang terkait dengan pengelolaan sumber daya alam (SDA). Pengelolaan SDA yang berkelanjutan (sustainable development) itu wajib menjadi perhatian ke depannya,” tuturnya.
Ia menuturkan, kerusakan lingkungan yang disebabkan oleh maraknya aksi tambang ilegal di Sumbar juga sudah berada pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan. Persoalan ini harus bisa dituntaskan.
Termasuk dalam upaya reklamasi lahan-lahan dan lubang galian bekas tambang maupun pemulihan aliran sungai yang tercemar merkuri dan zat berbahaya yang digunakan para pelaku tambang ilegal. “Pengelolaan sumber daya alam yang optimal dan berkelanjutan harus menjadi perhatian serius,” tuturnya.
Di samping itu, ia juga mengingatkan pasangan Mahyeldi-Vasko untuk benar-benar bekerja dengan serius untuk meningkatkan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Sumbar. Karena suka tidak suka, kualitas pendidikan Sumbar hari ini sudah mengalami penurunan dibandingkan dengan daerah lainnya.
“Gubernur dan Wagub yang akan dilantik harus mampu mengembalikan kembali kebanggaan kita sebagai orang Minang yang disebut sebagai daerah penghasil kaum intelektual,” tuturnya.
Tidak kalah penting, Mahyeldi-Vasko harus mampu mendorong akselerasi pembangunan Sumbar dan menuntaskan proyek-proyek infrastruktur strategis yang tertunda, seperti pembangunan jalan tol yang terkendala proses pembebasan lahan.