HALUANNEWS, PADANG – Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti) genap berumur 94 tahun sejak didirikan pada tanggal 5 Mei 1928. Organisasi yang didirikan Syekh Sulaiman Arrasuli itu akan menggelar Milad ke-94 di Aula Istana Gubernur Sumbar, Rabu (8/6/2022).
Ketua Pengurus Daerah Tarbiyah-Perti Sumbar, Prof Sufyarma Marsidin mengatakan, pada tahun ini tepatnya pada tanggal 5 Mei 2022 lalu Tarbiyah-Perti sudah memasuki umur yang ke-94 tahun. Perjalanan panjang, berliku dan penuh rintangan telah dilalui dalam melaksanakan mandat organisasi, bahkan pada hari ini tantangan yang akan dihadapi makin berat.
“Persatuan Tarbiyah Islamiyah pernah menjadi partai peserta Pemilu pada 1955. Pada 1969, pendiri Perti, Syekh Sulaiman Arrasuli menyerukan agar Perti menanggalkan status sebagai partai politik dan kembali ke khittah sebagai organisasi sosial keagamaan,” katanya, Selasa (7/6/2022).
Walaupun demikian Perti tidak sepenuhnya lepas dari politik. Elit-elit Perti ketika itu, sambung Sufyarma, terbelah menjadi dua kubu, yaitu Tarbiyah yang berafialisi kepada Golkar dan Perti yang berafiliasi kepada PPP. Dengan lebih intensifnya aktivitas di dunia politik, dunia pendidikan Tarbiyah Islamiyah semakin terabaikan.
“Sadar akan makin menjauhnya persatuan dari khittahnya, akhirnya keinginan untuk keluar dari kehidupan politik praktis benar-benar menguat. Persatuan Tarbiyah Islamiyah harus kembali memperhatikan dunia pendidikan,” katanya.
Sebab demikian, kata Sufyarma, saat kongres di Jakarta pada 2005 diambil kesepakatan dan pernyataan bahwa Tarbiyah tidak lagi menjadi bagian dari Golkar. Begitu juga dengan kelompok Perti juga tidak lagi berafiliasi dengan PPP.
“Alhamdulillah pada Oktober 2016, Tarbiyah dan Perti islah dan kembali menjadi satu, dengan nama Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Tarbiyah-Perti). Momentum bersatunya kembali kekuatan Tarbiyah dan Perti tentu akan memperkuat energi persatuan dalam melaksanakan khittah pendidikan, dakwah dan sosial,” katanya.
Sementara itu, Sekretaris Pengurus Daerah Tarbiyah-Perti Sumbar, Khairul Fahmi mengatakan, Milad Tarbiyah-Perti berlangsung pada tanggal 8 Juni 2022 akan digelar Milad ke-94 Persatuan Tarbiyah Islamiyah di tanah kelahiran Persatuan Tarbiyah Islamiyah ini dengan mengangkat tema “Menyongsong Satu Abad Persatuan Tarbiyah Islamiyah: Meneguhkan Khittah untuk Peradaban Bangsa”.
“Pilihan tema ini tidak lepas dari kesadaran Persatuan Tarbiyah untuk berkontribusi dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. Visi tersebut hanya mungkin terwujud bila seluruh komponen bangsa berkomitmen untuk membangun sumber daya manusia yang mumpuni,” katanya.
Sebagai ormas yang bergerak dibidang pendidikan, dakwah dan sosial, Persatuan Tarbiyah Islamiyah, kata Fahmi, merasa ikut bertanggungjawab dalam melahirkan SDM yang mumpuni di bidangnya, khususnya dalam bidang keagamaan Islam. Melalui madrasah dan pesantren yang ada di bawah bendera Persatuan Tarbiyah Islamiyah, Perti akan terus berkonstribusi untuk kemajuan peradaban bangsa Indonesia.
“Dalam peringatan milad kali ini akan dilaksanakan peluncuran Tarbiyah-Perti TV, Laziswaf Persatuan Tarbiyah Islamiyah dan peluncuran buku ketarbiyahan yang terdiri dari buku berjudul Tarbiyah Ramadhan, yang merupakan buku bunga rampai kumpulan tulisan pengurus dan jemaah Tarbiyah-Perti Sumbar yang diterbitkan secara rutin selama Ramdan 1443 H di Harian Singgalang, Posmentro dan Harian Haluan,” katanya.
Kemudian, kata Fahmi, juga akan diluncurkan buku Garis Perjuangan Tarbiyah Islamiyah yang ditulis Dr. Zulkifli, yang berisi semangat lahirnya persatuan dan apa yang sesungguhnya yang menjadi esensi dan identitas Persatuan Tarbiyah Islamiyah.
“Buku ringkas ini diharapkan dapat dibaca secara luas oleh jemaah Tarbiyah-Perti dalam memahami ormasnya sendiri. Selain itu, juga akan dilaksanakan orasi ilmiah ketarbiyahan yang akan disampaikan oleh Prof. Dr. Alaidin Koto, MA yang merupakan pakar politik Islam UIN Sutan Syarif Kasim Pekanbaru,” ujarnya.
Momentum milad ke-94, sambung Fahmi, diharapkan menjadi penanda kebangkitan gerakan Persatuan Tarbiyah Islamiyah pada khittah yang diamanatkan para pendiri organisasi ini.
“Persatuan Tarbiyah Islamiyah mesti terus berbuat dalam menjaga manhaj ahlussunnah waljamaah dan terus mengembangkan Islam yang rahmatanlil’alamin dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indonesia,” katanya menutup. (*)