ULDK Unand Gelar Workshop Bahasa Isyarat Dasar Bagi Dosen dan Tendik

HARIANHALUAN.ID – Unit Layanan Disabilitas dan Konseling (ULDK) Universitas Andalas sukses menyelenggarakan Workshop Bahasa Isyarat Dasar bagi dosen dan tenaga kependidikan, Rabu (26/2).

Kegiatan yang mengusung tema Bersama Isyarat, Hilangkan Sekat ini berlangsung di Ruang Studio, lantai 2 Gedung PKM Universitas Andalas, Kampus Limau Manis, Padang.

Workshop ini dibuka secara resmi oleh Direktur Pendidikan dan Pembelajaran, Dr. Mahdhivan Syafwan, S.Si.

“Unand berkomitmen mendukung budaya inklusif di lingkungan kampus, terutama dalam memberikan pelayanan terbaik bagi mahasiswa disabilitas,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala ULDK, Dr. Rozi Sastra Purna, M.Psi., Psikolog, menyampaikan bahwa tujuan kegiatan ini adalah meningkatkan kesadaran dan sensitivitas terhadap kebutuhan komunikasi mahasiswa disabilitas.

“Selain itu kegiatan ini juga ingin memberikan keterampilan dasar bahasa isyarat bagi peserta agar lebih mudah berinteraksi dengan mahasiswa disabilitas rungu, serta mendorong terbentuknya lingkungan kampus yang ramah, inklusif, dan suportif bagi seluruh sivitas akademika,” kata Dr. Rozi.

Materi workshop disampaikan oleh Ketua DPD Gerkatin (Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia) Sumatera Barat, Feri Naldi dan dosen Prodi Pendidikan Luar Biasa Universitas Negeri Padang, Retno Triswandari, M.Pd.

Keduanya membawakan materi secara interaktif, memberikan pengetahuan dasar tentang bahasa isyarat serta simulasi komunikasi dengan mahasiswa disabilitas rungu.

Sebanyak 30 peserta yang terdiri dari dosen dan tenaga kependidikan dari berbagai fakultas/unit yang memiliki mahasiswa disabilitas atau memiliki intensitas interaksi yang tinggi dengan mahasiswa disabilitas mengikuti kegiatan ini.

Salah satu peserta yang juga Wakil Dekan I Fakultas Ilmu Budaya, Dr. Ike Revita, M.Hum., menyampaikan apresiasi atas terselenggaranya kegiatan ini.

“Harapannya workshop serupa dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan agar pelayanan kepada mahasiswa dan seluruh sivitas akademika semakin prima,” tuturnya. 

Melalui kegiatan ini, Universitas Andalas menegaskan komitmennya dalam mewujudkan kampus inklusif yang mendukung hak-hak mahasiswa disabilitas serta memperkuat semangat kebersamaan tanpa sekat komunikasi. (*)

Exit mobile version