Laporan : Yesi Deswita
Tahun 2018, Seorang Perempuan asli Nias kelahiran 1988, Gustina Zalukhu bersama sang suami, Juli Warlin memulai usaha berjualan ikan cupang di sudut rumah kontrakannya. Saat itu ikan cupang belum terlalu naik daun. Namun beberapa pelanggan sudah berdatangan ke rumah kontrakannya.

Ditengah keterbatasan modal saat itu, Gustina dan suami gigih mengembangkan usahanya.
Ia masih ingat modal awal tidak sampai sejutaan. Awalnya ia juga memijah sendiri ikan cupang nan tidak seberapa itu agar berkembangbiak.
Saat pesanan mulai naik, barulah kemudian berkoordinasi dengan Dinas Perikanan dalam memperoleh bibit.
Usaha mulai nampak ujungnya, namun modal terbatas. Ia terhambat dalam mengembangkan usaha dan memperluas pemasaran. Hingga akhirnya, Gustina mendapat peluang mengakses Kredit Usaha Rakyat (KUR) BRI.
KUR BRI menjadi titik balik usaha ikan cupang Gustina dan suami yang kemudian berdiri dengan nama Wali Aquarium.

Dari yang awalnya pinjaman KUR hanya Rp5 juta, kini ia bisa mengakses pembiayaan modal hingga Rp100 juta.
“Awalnya pinjaman Rp5 juta, kemudian naik terus dan sampai sekarang di Rp100 juta,” tuturnya saat disambangi Haluan.
Menurutnya kepercayaan yang diberikan BRI adalah hal mutlak yang harus selalu dijaga dengan baik.
“Prosesnya sebentar, tiangnya kita jaga nama baik. Jangan pernah mengecewakan. Kalau sekali kena pasti kedepannya tidak dapat lagi,” tutur Gustina.
Berkat KUR BRI, usaha yang awalnya dari sudut rumah kontrakan itu, dua tahun kebelakang berhasil tegak di sebuah kedai di Jl. Ganting No. 41 Kota Padang. Kemudian telah memiliki cabang pula satu lagi di Jl. Akses Bandara BIM No. 24. Berbagi tugas, suami Gustina menjaga disana.
“Dengan pakai KUR BRI perlahan ada perubahan yang terasa. Berkatnya bisa buka cabang satu lagi. Pembayaran ringan, bunga sangat kecil. Bersyukur sekali kami bisa meminjam KUR. Usaha terbantu,” paparnya.
Ia juga terhindar dari jerat rentenir yang masih banyak seliweran kala itu.
“Tidak pernah rentenir, koperasi. Prinsip kami biar kami besar meminjam dan membayar tapi fokus di satu titik pembayaran. Yakni hanya KUR BRI ini saja,” jelasnya.
Saat animo ikan cupang tidak lagi seramai saat Pandemi COVID-19, ia merambah bisnis ikan hias kecil-kecil. Puluhan spesies ikan hias dijualnya. Seperti ikan mas koki, molly, neon, glow fish dan masih banyak lagi. Ikan itu didatangkan dari Tulung Agung dan Kota Padang sendiri.
“Dalam sebulan 2 kali ikan masuk dari Tulung Agung dan Kota Padang. Sekali masuk ikan bisa 14 kantong. Isi 20 ekor per kantong yang besar, dan isi 100 ekor per kantong yang kecil,” jelasnya.

Ia juga membuka jasa kustom akuarium yang dikerjakan suaminya di malam hari. Lengkap pula dengan aksesoris dan pakan nya.
“Untuk akuarium kita beli kaca nya, kemudian rakit sendiri. Mulai dari harga Rp30 ribuan hingga terbesar ada yang Rp4 jutaan,” sebutnya.
Lelah nya tak usah disebut, namun kegigihan membesarkan usaha ini dilakoni dengan penuh tanggung jawab.
Di hari-hari tertentu omzetnya bisa menyentuh jutaan sehari. Apalagi saat kondisi ramai di hari sabtu minggu dan mendekati hari besar. Seperti saat lebaran dan natal para pelanggan ramai menghias rumah.
Gustina berkomitmen menjaga usahanya agar tetap diminati.
“Dimulai tempat, airnya harus jernih. Kami mengutamakan kualitas dan keindahan. Kalau akuarium penampungan ikan kita bersih pasti banyak minat. Selain itu kami akan selalu memberikan pelayanan maksimal jadi orang senang berbelanja,” tuturnya.
Selain mengakses pembiayaan KUR BRI, ia juga menjadi nasabah tentunya dan menggunakan layanan QRIS.
Terpisah, salah seorang peminat ikan hias dan aquascape yang juga owner AVA Aquatic Padang, Tio menuturkan keberlangsungan usaha penjualan ikan hias dan aquarium tergantung dari keanekaragaman ikan yang ditawarkan.
“Makin beragam ikan, makin tertarik pelanggan yang datang. Yang awalnya hanya ingin beli satu jenis, akhirnya bisa beli beragam jenis. Karena memelihara ikan hias itu candu tersendiri. Orang akan rela merogoh kocek dalam,” ujarnya.
Menurutnya, dengan modal yang diputar sebaik mungkin, Gustina berhasil mengembangkan usaha ikan hiasnya dan menjadi pilihan peminat ikan hias dan akuarium di Padang.
Sementara itu, Mantri atau Kaunit BRI Simpang Haru, Edi Sofyan menambahkan pihaknya terus berupaya memberi kemudahan dan menjaga pelayanan bagi nasabah yang mendapat pembiayaan KUR.
“Persyaratannya mudah hanya KTP suami istri, Nomor Induk Berusaha (NIB), Kartu Keluarga (KK), BI Checking aman dan tidak terikat pinjaman di tempat lain,” tuturnya saat dihubungi Haluan, Senin (3/3). (h/yes)